id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Seminar Karya Antropologi UI: Memahami Dunia Penelitian Etnografi

Universitas Indonesia > Berita > Seminar Karya Antropologi UI: Memahami Dunia Penelitian Etnografi

Kamis (1/11/2018), Departemen Antropologi Sosial Universitas Indonesia (UI) membuka Seminar Karya Etnografi di Auditorium Juwono Sudarsono Lt. 2 Gd. F, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia (FISIP UI).

Seminar Karya Etnografi dilakukan selama dua hari, dari tanggal 1-2 November 2018.  Seminar dilaksanakan pada tiga tempat yang berbeda, yaitu Auditorium Juwono Sudarsono Gedung F FISIP UI, Ruang F 202 Gedung F FISIP UI, dan Auditorium Komunikasi Gedung Komunikasi FISIP UI.

Pada seminar ini, mahasiswa peserta mata kuliah Penelitian Etnografi mempresentasikan hasil penelitiannya di Desa Mekarwaru, Indramayu yang dilakukan pada tanggal 20 Juli-30 Juli 2018 yang lalu.Seminar ini terbuka bagi umum, sehingga semua orang boleh melihat hasil penelitian yang dilakukan mahasiswa peserta mata kuliah Penelitian Etnografi.

Topik yang diangkat pada seminar kali ini adalah “Kreativitas, Dinamika, dan Keragaman dalam Melangsungkan Kehidupan: Perjuangan Wara Komunitas Desa Mekarwaru Kecamatan Gantar, Kabupaten Indramayu”.

Pembukaan seminar ini dihadiri oleh dosen-dosen jurusan Antropologi Sosial UI, Prof. James J. Fox AB, Blitt, D.Phill (Profesor dari Australian National University), dan dua penduduk Desa Mekarwaru yaitu Dono dan Sudani. Pada kesempatan kali ini, Prof. James J. Fox memberikan pesan bahwa dalam melakukan penelitian etnografi, seseorang harus menerapkan prinsip “Nikmati Analisis Bandingkan (NAB)”.

“Nikmati” mengandung pengertian bahwa ketika melakukan penelitian, seorang etnografer harus menikmati keadaan lapangan yang dihadapinya, jangan menjadikan penelitian sebagai beban.“Analisa” berarti fokus kepada tujuan penelitian yang dilakukan, yaitu menganalisa fenomena yang terjadi dimasyarakat.

“Bandingkan” berarti mengkomparasi fenomena yang diteliti dengan fenomena yang sama namun terjadi di daerah lain sehingga etnografer dapat mengetahui perbedaan dan persamaan dari fenomena tersebut.

Salah satu dosen pembimbing Penelitian Etnografi, Ardi Febrianto menanggapi positif seminar Penelitian Etnografi ini. “Menurut saya rangkaian kegiatan ini sangat bagus bagi mahasiswa Antropologi.  Agar mereka bisa melakukan penelitian, menghasilkan karya tulis ilmiah, dan bagaimana karya tulis ilmiah tersebut dipresentasikan, bagus sekali. Itu bisa dijadikan contoh bagi jurusan-jurusan antropologi lain se-Indonesia.” Ucap Febrianto.

Related Posts

Leave a Reply