id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Suara Tenaga Kesehatan Dapat Perjuangkan Hak Penderita Gangguan Jiwa

Universitas Indonesia > Berita > Suara Tenaga Kesehatan Dapat Perjuangkan Hak Penderita Gangguan Jiwa

Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 menunjukan bahwa satu dari setiap 1000 penduduk Indonesia mengalami gangguan jiwa berat. Tingginya angka gangguan jiwa memberikan dampak langsung terhadap perekonomian negara dan indeks pembangunan manusia.

Oleh karena itu, tema hari kesehatan jiwa sedunia tahun ini yaitu “Mental Health Awarness” bermaksud menggugah kepedulian masyarakat terhadap kesehatan jiwa, termasuk tenaga kesehatan yang dapat memperjuangkan hak pada penderita gangguan jiwa.

Temu Ilmiah Keperawatan Jiwa ke-10 bertemakan “Nurses a Voice to Lead: Mental Health is a Human Right” yang berlangsung pada tanggal Senin (27/8/2018) sebagai wadah dalam upaya meningkatkan kesehatan jiwa. Hadir sebagai pembicara, yaitu Dr. dr. Fidiansjah Mursjid Ahmad, SPKJ., MPH (Direktur Pencegahan dan Pengendalian Masalah Keswa – NAPZA), Maulina DS Amd.Kep, SH., MH.Kes (Pengurus Pusat PPNI Hukum Pemberdayaan Politik dan Kepala Litigasi Badan Bantuan Hukum Advokasi PPNI), beserta guru besar dan dosen FIK UI, Prof Achir Yani. S Hamid, M.N., D.N.S.c, Prof . Dr. Budi Anna Keliat, S.Kp., M.App.Sc dan Dr. Novy Helena C. Daulima. S.Kp., MSC.

Peserta yang menghadiri temu ilmiah berasal dari Dinas Kesehatan, Institusi pendidikan dan Rumah Sakit daerah Jabodetabek, Jawa Tengah, dan Lampung. Temu ilmiah pada tahun 2018 ini diharapkan dapat menjadikan masukan bagaimana peran dan strategi perawat jiwa dalam memberikan pelayanan keperawatan jiwa yang lebih optimal.

Pada pertemuan ilmiah ini dipaparkan materi terkait penanganan masalah kesehatan jiwa pada kondisi bencana, program indonesia sehat pendekatan keluarga (PIS-PK), peran organisasi Profesi (PPNI) dalam mewujudkan kesehatan.

Kesimpulan materi yang disampaikan adalah penanganan bencana bersifat kompleks harus ditangani secara cepat dan konkret dengan memerhatikan aspek budaya setempat. Selain itu, upaya peningkatan kesehatan harus mengedepankan pendekatan keluarga untuk mewujudkan pembangunan berwawasan kesehatan.

Sumber : nursing.ui.ac.id

Related Posts

Leave a Reply