id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tantangan Menghadapi Dunia Kerja di Era Milenial

Universitas Indonesia > Berita > Tantangan Menghadapi Dunia Kerja di Era Milenial

Passion or Penny?” menjadi tema seminar yang diselenggarakan oleh Career Development Center (CDC) UI pada Kamis, (17/10/2019) di Balai Sidang Universitas Indonesia, Depok.

Bekerja sama dengan perusahaan asuransi FWD Life, seminar ini bertujuan agar mahasiswa UI siap dan tahu tantangan di dunia kerja, seperti yang dikatakan oleh Drg. Sandra Fikawati, MPH selaku Ketua CDC UI dalam sambutan pembukaan seminar.

Acara ini turut menghadirkan dua alumni dari Departemen Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, UI yang juga bekerja di FWD Life, yaitu Ade Bungsu dan Maika Randini. Kiki—panggilan Maika—bercerita perjalanan kariernya selepas lulus dari UI.

“Saya kerja tuh, malah tidak sesuai jurusan. Mulai dari ngerekap bon-bon makanan artis, jadi staf marketing pulang sampai jam 1 pagi, pernah turun jabatan, hingga akhirnya saya bisa jadi yang sekarang itu butuh perjalanan panjang,” kenangnya.

Wanita yang menjabat sebagai Chief Marketing Officer FWD Life ini memegang prinsip bahwa hidup harus menemukan balance agar bisa fokus dengan passion dalam dunia kerja. Kiki berpesan, “Jangan pernah merasa im too good for this, but know your value dan lakukan yang terbaik dengan penuh cinta.”

Sesi pertama seminar dilanjutkan oleh Ade Bungsu yang semasa kuliah sangat aktif di organisasi dan kepanitiaan. “Ketika di dunia kerja, yang dinilai itu bukan disiplin ilmunya saja, tetapi lebih kepada pola pikir. Organisasi dan kepanitiaan itulah yang membentuk cara kerja dan pola pikir mahasiswa,” tutur dari Director, Chief Product & Syariah FWD Life tersebut.

Ade menyayangkan bahwa di era milenial ini, kebanyakan fresh graduated mencari kerja dengan mengutamakan uang atau pekerjaan populer. “Padahal,” katanya, “Seharusnya carilah pekerjaan yang long-term dan punya value. Utamakan skill yang kalian punya, karena skill itu pasti ada dalam setiap orang, tinggal bagaimana caranya mengidentifikasi skill tersebut dan asah terus-menerus,” ujarnya.

Seminar sesi kedua membahas mengenai pengelolaan pendapatan milenial oleh Mada Aryanugraha, Financial Advisor. Mada sangat menekankan pentingnya menabung dan investasi, melihat di era milenial ini perilaku konsumtif masyarakat meningkat tajam.

“Kalau kalian merasa sukses ketika sudah punya gaji tinggi, itu salah besar. Jangan hanya mengacu kesuksesan hanya dari usia produktif, justru sebenarnya sukses itu ketika masih punya simpanan uang ketika sudah tidak produktif lagi,” kata pria yang juga menjabat sebagai Chief Executive Officer Sipundi.id.

Mada menjabarkan pengelolaan pendapatan dengan prinsip hidup sesuai kebutuhan, “Bukan hidup hemat dan mengirit-irit, karena pasti akan ada titik jenuh dan hidup menjadi lebih boros,” ungkapnya.

Related Posts

Leave a Reply