id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Teknik Fermentasi “Solid State” untuk Kurangi Biaya Produksi Enzim

Universitas Indonesia > Berita > Teknik Fermentasi “Solid State” untuk Kurangi Biaya Produksi Enzim

shutterstock_212743078

Berkembangnya berbagai sektor industri yang terjadi belakangan ini menuntut perkembangan dari penerapan ilmu pengetahuan. Salah satunya adalah pemanfaatan dan pengaplikasian enzim lipase secara komersial dalam proses industri.

Penggunaan enzim sebagai biokatalis dipilih karena sifat enzim yang dapat bekerja dalam lingkungan yang ramah serta memiliki spesifitas tinggi.

Fermentasi jamur Aspergillus niger yang mampu menghasilkan enzim lipase dapat dilakukan dengan metode solid-state fermentation yang merupakan salah satu teknik fermentasi.

Penggunaan teknik fermentasi solid state merupakan salah satu cara untuk mengurangi biaya produksi enzim, terutama karena limbah agroindustri dapat digunakan sebagai media kultur. Dalam industri fermentasi diperlukan substrat yang murah, mudah tersedia dan efisien penggunaannya.

Usaha selalu dilakukan untuk menemukan substrat baru yang lebih murah dan lebih baik, tetapi kadang-kadang timbul masalah baru dalam hal cara penyimpanannya, kemudahannya untuk disterilisasi, dan komposisi yang berbeda.

Sekelompok mahasiswa Teknik Kimia UI yang terdiri dari Yessica Hannauli S, Emmanuella Deassy Edelweiss, dan Akwila Eka Meliani Sembiring Meliala tertarik melakukan penelitian lebih jauh tentang hal ini.

Dalam penelitian ini, limbah industri yang akan digunakan adalah limbah padat dari industri pengolahan tebu dan sawit berupa ampas tebu, lumpur sawit, dan tandan kosong kelapa sawit (TKKS).

Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa penggunaan limbah TKKS sebagai substrat fermentasi menghasilkan enzim lipase dengan nilai aktivitas tertinggi. Enzim lipase yang telah diproduksi tersebut masuk ke dalam tahap imobilisasi yang bertujuan untuk menghasilkan enzim yang stabil dalam penggunaan yang berulang atau kontinyu.

Metode immobilisasi yang dipilih adalah adsorpsi-crosslinking yang menggunakan resin macroporous sebagai support dari immobilisasi. Jika dibandingkan dengan lipase komersil, efektivitas dari enzim lipase terimobilisasi ini jauh lebih besar karena biokatalis ini masih mampu bekerja dengan baik dalam sintesis yang dilakukan dalam 4 siklus.

Dengan metode ini diharapkan terjadi penghematan biaya dalam penggunaan katalis yang biasa digunakan dalam berbagai industri seperti industri makanan, obat, dan produk rumah tangga lainnya. Di samping itu diharapkan ke depannya limbah industri dapat dimaksimalkan kembali penggunaannya.

 

 

Related Posts

Leave a Reply