id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tim Pengmas UI Ajak Masyarakat Beli Token Listrik dari Sampah

Universitas Indonesia > Berita > Tim Pengmas UI Ajak Masyarakat Beli Token Listrik dari Sampah

Dosen dan mahasiswa UI melakukan kegiatan pengabdian masyarakat di Kabupaten Garut  untuk menjaga lingkungan dengan menginvestasikan sampah yang mereka miliki melalui program bank sampah BURUKEN (Bumi Runtah Token) atau dalam Bahasa Indonesianya Rumah sampah token. Kegiatan Pengmas ini dilaksanakan di Desa Sarimukti, Kabupaten Garut pada tanggal 17—19 Juli 2019.

Berbeda dengan program bank sampah pada umumnya, BURUKEN membayar sampah yang disetorkan dengan token listrik. Kegiatan yang diketuai oleh Astari Dwiranti, Dosen Biologi FMIPA UI ini dilakukan untuk mendukung kemandirian warga dalam memenuhi kebutuhan listrik sehari-hari.

Program ini merupakan program pengembangan dari “Desa Caang” yang diinisiasi oleh Creative Institute bersama Star Energy pada tahun 2017. Pada program tersebut dilakukan instalasi listrik untuk 500 warga pra-sejahtera di beberapa Desa di Kabupaten Garut.

Namun, penerima manfaat masih menghadapi kendala dalam pengisian pulsa listrik. Oleh karena itu, program pengabdian masyarakat ini dilakukan untuk mendukung keberlanjutan pemanfaatan listrik oleh masyarakat. Tim Pengmas UI bekerja sama dengan Creative Institute, Holistika Institute, dan Star Energy dalam melakukan kegiatan pengabdian masyarakat BURUKEN tersebut.

Tim Pengmas UI bersama mitra melakukan edukasi pentingnya menjaga lingkungan, pemilahan sampah, dan sosialisasi cara menyetorkan sampah ke bank sampah. Sebelum menyetorkan sampah, terlebih dahulu masyarakat harus dapat memilah sampah yang dihasilkan.

Oleh karena itu, pada awal kegiatan, tim Pengmas memberikan pengenalan tipe-tipe sampah, yaitu sampah organik, anorganik, dan B3.  Agar masyarakat mau mengimplementasikan cara pemilahan sampah tersebut, maka tim Pengmas juga memberikan fasilitas pemilhan, berupa kantong semar (wadah untuk mengumpulkan botol air mineral) dan celengan sampah (wadah untuk mengumpulkan sampah kertas dan plastik lunak).

Dosen Biologi UI Afiatry Putrika menjelaskan dengan adanya pemberian tempat sampah pada program ini, diharapkan masyarakat dapat dengan mudah menyetorkan sampah mereka ke bank sampah. Selain itu secara tidak langsung masyarakat ikut berperan serta dalam hal menjaga kebersihan lingkungan tempat tinggal mereka.

Selain pemilahan sampah, tim Pengmas bersama tim Holistika Institute juga melakukan pelatihan teknis managemen bank sampah kepada kader bank sampah.

Kegiatan tersebut meliputi pengenalan cara registrasi nasabah, kartu anggota, buku tabungan, serta tata cara pencatatan keuangan nasabah sehingga masyarakat dapat terpacu untuk menyetorkan sampah ke bank sampah agar dapat ditukarkan dengan token listrik.

Bapak Ulum Abdul Fatah (Ketua yayasan Al-Hikmah), salah satu peserta program BURUKEN menyatakan sangat senang dengan acara ini. Ia berharap program seperti ini dapat dilanjutkan agar masyarakat mendapatkan materi yang lebih banyak lagi.

Heri M. Tohari, Direktur Creative Institute menambahkan “visi utama program pengabdian ini sederhana saja. Intinya bagaimana masyarakat semakin sadar bahwa diantara belantara sampah yang terserak, tersimpan mutiara emas yang mengantarkannya hidup mandiri dan mendukung upaya pemuliaan lingkungan. Semoga”.

Related Posts

Leave a Reply