Depok telah berkembang menjadi kota yang sangat padat. Dengan penduduk sebanyak 2,2 juta jiwa, Depok memproduksi sampah sebanyak 1.300 ton per hari. Ini membuat proses pengelolaan sampah menjadi masalah tersendiri bagi pemkot Depok.
Menurut Kepala bidang Pelayanan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Depok, Iyay Gumilar, Depok hanya memiliki 115 unit truk berkapasitas total 575 ton, masih jauh bila dibandingkan dengan jumlah produksi sampah yang ada.
Sementara, kapasitas penampungan sampah akhir (TPA) Cipayung telah melampaui batasnya sehingga terlihat tumpukan sampah menggunung di TPA.
Melalui hibah pengabdian masyarakat, UI membuat program untuk memberikan edukasi kepada masyarakat dalam mengolah sampah rumah tangga secara mandiri sehingga jika program ini berhasil, bisa menjadi cikal bakal penyelesaian masalah sampah di rumah tangga, tanpa harus membebani pemeritah kota Depok.
Sebanyak 40 rumah tangga di Tanah Baru dilibatkan dalam memanfaatkan teknologi pengolah sampah organik rumah tangga menjadi kompos, antara bulan Agustus sampai Desember 2019.
Dampaknya, bukan saja masalah sampah di lingkungan tersebut diselesaikan pada tingkat rumah tangga, namun juga memberikan hasil samping tanah kompos yang tidak berbau dan bisa dimanfaatkan dalam rangka penghijauan lingkungan.
Sebanyak 16 keluarga sampai saat ini masih melakukan aktifitas tersebut dan kedepannya, diharapkan bisa menjadi cikal bakal pengelolaan sampah secara mandiri.
