Gempa bumi dan tsunami yang melanda Sulawesi Tengah di kota Palu dan kab. Donggala pada tanggal 28 September 2018 lalu masih menyisakan pekerjaan rumah bagi Gerakan Tim UI Peduli untuk melakukan pemetaan pasca bencana alam terhadap wilayah yang terdampak.
Tim UI Peduli terbagi menjadi tiga grup yang dikirim pada waktu yang berbeda, grup pertama yang berangkat pada tanggal 4-10 Oktober 2018 memiliki tugas untuk melakukan pemetaan bangunan yang rusak, pemetaan terhadap aksesbilitas dan titik pengungsi bencana alam.
“Titik pengungsi yang ada disana pesebarannya tidak merata, ada yang terhambat penyaluran logistiknya karena akses jalan menuju ke titik pengungsi rusak akibat longsor sehingga membutuhkan waktu yang panjang guna menjangkau lokasi yang dituju”, ucap Anggoro Tri Muldigono dari grup pertama.
Dari grup pertama dan kedua didapatkan data terkait jumlah bangunan yang rusak dimana kabupaten Donggala merupakan lokasi yang paling besar terdampak bencana tersebut.“Dari pemetaan secara spasial didapatkan bahwa total bangunan yang mengalami rusak berat ada 3396 bangunan, sedangkan 1993 bangunan rusak sedang dan 596 bangunan lainnya mengalami rusak ringan”, ucap RijaliIsnain Haripa.
Penggolongan kerusakan bangunan itu menurutnya didasarkan pada seberapa besar dampak bencana terhadap bangunan.Kategori rusak adalah ketika suatu bangunan sudah benar-benar rata dengan tanah.
Sedangkan rusak sedang artinya bangunan hanya mengalami keretakan atau hancur sebagian dan rusak ringan dimana bangunan tidak mengalami kerusakan yang berarti hanya keretakan kecil pada dinding dan pagar rumah.
Data-data tersebut kemudian digunakan untuk mengambil visualisasi pembangunan hunian sementara (Huntara) bagi para pengungsi yang lebih strategis. Indikatornya diambil dari kualitas tanah yang baik, sumber air, aksesbilitas jalan serta fasilitas kesehatannya.
Gerakan Tim UI Peduli merupakan gerakan gabungan tanggap bencana, dimana anggotanya merupakan para relawan K3L, serta mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa dan fakultas yang berada dibawah naungan Direktorat Riset dan Pengabdian kepada Masyarakat (DRPM) UI.
