iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222
Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > UI Dukung Indonesia Lakukan Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi Kearifan Lokal

Hilirisasi merupakan upaya untuk mengembangkan industri berkelanjutan. Salah satu upaya serius pemerintah dalam melakukan hilirisasi adalah dengan penghentian ekspor nikel pada 2020. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia, mengatakan penghentian ini ditujukan untuk menambah nilai tambah dari nikel dengan mengganti ekspor menjadi produk turunan nikel.

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal, Bahlil Lahadalia

“Hilirisasi tidak hanya berupa investasi semata, pemerintah telah mengupayakan agar hilirisasi turut melibatkan masyarakat lokal. Terbukti sejak hilirisasi yang masif, pertumbuhan nilai tambah juga berdampak pada pertumbuhan lapangan pekerjaan dan peningkatan pendapatan negara,” kata Bahlil dalam orasi ilmiah bertajuk “Transformasi Ekonomi melalui Hilirisasi dengan Kearifan Lokal”, pada Rabu (5/10), di Balai Purnomo Prawiro, Kampus Universitas Indonesia (UI) Depok.

Bahlil menambahkan, target realisasi investasi pada 2021 telah tercapai. Pemerintah berhasil merealisasikan investasi sebanyak Rp901,0 triliun sepanjang 2021. Saat ini, capaian target investasi semester I pada 2022 baru tercapai 48%. Oleh karena itu, pemerintah akan berusaha untuk mencapai target Rp1.200 triliun dengan investasi berimbang antara Jawa dan luar Jawa.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) UI, Teguh Dartanto, Ph.D., melihat transformasi ekonomi dan hilirisasi dengan kearifan lokal sebagai isu yang penting karena Indonesia harus menciptakan nilai tambah apabila ingin keluar dari middle income country. “Kenapa isu ini penting? Karena Indonesia memiliki mimpi menjadi sebuah negara maju. Salah satu syarat keluarnya Indonesia dari middle income country adalah dengan hilirisasi yang merupakan bentuk transformasi ekonomi,” kata Teguh.

Salah satu upaya transformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah adalah dengan dijalinnya kerja sama antara Indonesia dan PT Freeport Indonesia (PTFI). Keduanya bersepakat untuk mencapai triple win antara pemerintah, PTFI, dan masyarakat Indonesia. PTFI dan pemerintah akan membangun smelter single line di Indonesia yang merupakan bentuk proyek hilirisasi.

Chairman of The Board and Chief Executive Officer PTFI, Richard C. Adkerson.

“PTFI siap melanjutkan pembangunan fasilitas pemurnian tembaga untuk menghasilkan katoda tembaga dan fasilitas pemurnian logam berharga di Indonesia. Rencananya, fasilitas ini akan dibangun di Kabupaten Gresik, Jawa Timur dan rampung pada 2024,” kata Chairman of The Board and Chief Executive Officer PTFI, Richard C. Adkerson.

PTFI adalah operator tambang terbuka kelas dunia “Grasberg”. Saat ini, sebanyak 51,2% atau mayoritas saham PTFI dimiliki pemerintah Indonesia. PTFI mengalami banyak perkembangan sepanjang perjalannya. Menurut Richard, berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, 98% tenaga kerja PTFI saat ini berasal dari Indonesia. Bahkan, sejak 1996, PTFI berkomitmen untuk menggandakan jumlah karyawan Papua yang memegang posisi manajemen strategis dan aktif memberikan investasi sosial di berbagai sektor.

Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) UI, Prof. Dr. Drs. Semiarto Aji, memandang transformasi ekonomi sebagai sesuatu yang kompleks yang harus ditangani secara holistik dan multidisiplin. Hal ini karena pembangunan di Indonesia tidak hanya dilakukan secara fisik, seperti infrastruktur, tetapi juga secara nonfisik yang mencakup kapasitas manusia dan komunitasnya. Upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) ini salah satunya diwujudkan melalui pemberian beasiswa oleh PTFI.

Beasiswa yang disalurkan oleh PTFI dibagi dalam dua kategori, yaitu kategori pertama diberikan kepada 50 orang mahasiswa melalui program Bakti Asa yang dikelola BEM UI dan kategori kedua disalurkan kepada 10 mahasiswa asal Papua pada tahun pertama dan tahun kedua hingga lulus kuliah. Diharapkan dengan adanya pemberian beasiswa ini, para mahasiswa penerima semakin bersemangat untuk menimba ilmu demi terwujudnya SDM Indonesia yang unggul yang dapat berkontribusi pada negeri.

 

Related Posts