id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Gandeng Kader Millenial untuk Mengatasi Pernikahan Dini di Belitung Timur

Universitas Indonesia > Berita > UI Gandeng Kader Millenial untuk Mengatasi Pernikahan Dini di Belitung Timur

Tim Pengabdian Masyarakat UI yang digawangi oleh Rita Damayanti, Kartika Anggun DS, Beta Aswarni, Nandita Adelia Putri, dan Awalia Nur Baeti menggaet kader remaja Posyandu SIJARES di Desa Buding, Kab. Belitung Timur, Provinsi Bangka Belitung untuk menekan angka pernikahan dini di daerah tersebut.

Provinsi Bangka Belitung tercatat sebagai peringkat ke-3 angka pernikahan dini di Indonesia. Kabupaten Belitung Timur merupakan salah satu kabupaten penyumbang utama angka ini.

Sementara angka stunting pada balita tidak tinggi, produktivitas generasi muda akan terganggu jika anak muda di Belitung Tmur banyak menikah remaja menikah pada usia yang sangat muda.

Sebagai upaya investasi masa depan Belitung Timur, pemerintah setempat menggalakkan Gerakan Siap Jaga Remaja Sehat (SIJARES) di tingkat desa untuk menjaga kesehatan remaja tidak hanya remaja di sekolah, tapi juga mereka yang putus sekolah sehingga tetap dapat menjadi pelaku pembangunan di Belitung Timur.

Seperti yang diucapkan Rita Damayanti sebagai pengabdi utama kegiatan ini,“Wadah SIJARES sangat strategis karena hingga saat ini penanganan remaja yang mengalami kehamilan yang tidak diinginkan sangat tidak ramah anak,” ujarnya.

Umumnya sekolah akan memaksa siswa untuk keluar dari sekolah dengan menandatangani surat pengunduran diri. Dengan adanya kader SIJARES yang didampingi oleh Satgas Peduli anak di tingkat desa, maka remaja Belitung Timur tidak hanya memilliki pengetahuan kesehatan reproduksi yang memadai untuk mencegah pernikahan dini, namun juga dapat memberikan kesempatan bagi remaja yang terpaksa menikah dini untuk tetap dapat menjadi pelaku pembangunan di Belitung Timur.

Salah satu upaya agar info kesehatan reproduksi terjangkau oleh seluruh lapisan remaja, ialah dengan menggalakkan program pendidikan kespro remaja berbasis masyarakat.

Dinas Kesehatan, Pengendalian Penduduk, dan Keluarga Berencana (DKPPKB) Kab Belitung Timur sendiri sudah mencanangkan Posyandu Remaja Siap Jaga Remaja Sehat (Sijares) yang menjadi wadah remaja untuk berbagi informasi masalah kesehatan.

Posyandu Sijares ini melibatkan anak muda berusia 15-23 tahun sebagai kader kesehatan dan penggerak remaja di wilayah desa mereka masing-masing.

Oleh karena itu, Tim UI dengan dibantu oleh organisasi profesi Perkumpulan Promotor dan Pendidik Kesehatan Masyarakat Indonesia (PPPKMI), mengembangkan program pemberdayaan kader sijares untuk peningkatan kualitas kespro remaja di Beltim.

Sebagai pilot project, program ini dilaksanakan di Desa Buding, desa yang pernah menjadi Juara 2 Lomba Desa Tingkat Nasional Regional Wilayah 1 Sumatera tahun 2017. Salah satu tahap awal, tim UI dan PPPKMI bersama-sama mengembangkan modul pelatihan kesehatan reproduksi dan pencegahan pernikahan dini bagi para kader remaja. “Modul ini sangat youth friendly karena menggunakan metode games, diskusi, dan role play yang membuat remaja terlibat aktif dalam pelatihan,” lanjut Rita.

Kader milenial ini dilatih selama 3 hari agar mereka memiliki pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang baik terkait kespro sehingga dapat menyebarluaskan informasi ini kepada remaja di wilayah tempat tinggalnya, terutama saat pelaksanaan Posyandu.

Related Posts

Leave a Reply