id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Gandeng Kompas.com Sosialisasikan Kiat Sukses Masuk UI

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Gandeng Kompas.com Sosialisasikan Kiat Sukses Masuk UI

Universitas Indonesia (UI) bekerja sama dengan Kompas Gramedia menyelenggarakan webinar bertajuk “Siap Masuk PTN: Universitas Indonesia”, pada Jumat (18/3). Webinar ini membahas seluk-beluk mekanisme penerimaan peserta didik baru di UI tahun 2022. Pada kesempatan itu, diadakan pula sharing session dari sivitas akademika UI tentang kisah perjuangan mereka agar diterima sebagai mahasiswa UI.

Wakil Rektor UI Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, mengapresiasi Kompas.com karena mengundang peserta dari seluruh penjuru Indonesia. Menurut Prof. Haris, webinar ini merupakan ajang sosialisasi yang tepat bagi para siswa karena mengulik setiap tahapan dalam proses seleksi penerimaan mahasiswa baru UI.

“UI terkenal sebagai salah satu universitas dengan jalur masuk terbanyak, mulai dari SNMPTN, UTBK-SBMPTN, SIMAK UI, Talent Scouting, serta PPKB. Selain itu, peserta yang merupakan siswa sekolah menengah atas atau sederajat juga mendapat kesempatan untuk mendengarkan tips-tips dari mahasiswa UI dalam menghadapi setiap tahapan seleksi,” kata Prof. Haris dalam sambutannya.

Kepala Kantor Penerimaan Mahasiswa Baru, Dr. Gunawan, S.T., M.T., menyampaikan, seluruh jalur masuk UI dibuka secara umum sehingga menutup kemungkinan masuknya calon mahasiswa baru secara ilegal. Calon mahasiswa yang diterima UI pada 2022 berjumlah 9.300 orang dengan rincian: program S1 Reguler 5.563 orang, program S1 Pararel 1.536 orang, program S1 Kelas Internasional 701 orang, dan program Pendidikan Vokasi 1.500 orang.

“Komposisi tersebut dibagi tiap program studi. Program studi menerima calon mahasiswa dari tiap jalur masuk sesuai pembobotan yang diberikan. Jumlah calon mahasiswa yang diterima variatif sesuai kuota masing-masing,” kata Gunawan.

Pada webinar tersebut, Kepala Biro Humas dan KIP UI, Dra. Amelita Lusia, M.Si. CPR, juga membantah adanya kerja sama UI dengan lembaga bimbingan belajar (bimbel) yang menawarkan harga ratusan juta dengan jaminan masuk UI. “UI tidak memiliki jalur masuk selain jalur-jalur yang disebutkan sebelumnya. Institusi yang membawa nama UI tersebut sama sekali tidak terafiliasi dengan UI,” kata Dra. Amelita.

Tidak adanya jalur instan masuk UI dibenarkan Isyah Rahma Dian, mahasiswa Fakultas Kedokteran UI, dan Bima Perwira Kesuma, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI. Menurut Isyah, ia bahkan harus “bersemedi” selama setahun sebelum diterima di FKUI. “Selama masa ‘semedi’, saya berjuang habis-habisan dengan berlatih soal-soal seleksi masuk UI. Setiap hari saya mengerjakan satu paket latihan soal tes potensi akademik dan tes potensi skolastik. Saya juga memantau informasi terbaru penerimaan mahasiswa dari media sosial resmi UI,” kata Isyah menerangkan.

Pengalaman serupa dimiliki Bima. Ia yang berasal dari Kalimantan merasa pendidikan di Jawa, khususnya di UI, adalah hal prestisius. Awalnya, Bima mengenyam pendidikan di perguruan tinggi lain. Pada kesempatan keduanya, ia mengerjakan soal latihan masuk universitas pada bulan-bulan menjelang waktu seleksi. Bahkan, ia mengikuti bimbel intensif agar dapat masuk UI melalui jalur Simak. Usaha keras Bima dan Isyah pun membuahkan hasil karena keduanya kini merupakan sivitas akademika UI di dua rumpun ilmu yang berbeda.

 

Penulis: Satrio Alif| Editor: Sasa

Related Posts