https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
Mahasiswa UI Sabet Gelar Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014 - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Mahasiswa UI Sabet Gelar Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014

Universitas Indonesia > Berita > Mahasiswa UI Sabet Gelar Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014

IMG-20140713-WA0001 (1)Setelah dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Utama UI 2014 pada Mei lalu, Andhika Putra Sudarman kembali unjuk kemampuan dalam ajang pemilihan Mahasiswa Berprestasi Nasional. Sabtu (12/06/2014), di Kuta, Bali, Andhika mengharumkan nama UI dengan keberhasilannya menyabet gelar juara Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014.

Ia menyisihkan 16 finalis dari 90 kandidat mahasiswa berprestasi dari berbagai perguruan tinggi negeri di Indonesia. Atas prestasinya tersebut, Andhika mendapatkan hadiah uang tunai sebesar Rp15 juta serta penghargaan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan RI. Juara kedua Mahasiswa Berprestasi Nasional 2014 diraih oleh Fauzan Reza Maulana dari Institut Teknologi Bandung dan juara ketiga diraih Vania Santoso dari Universitas Airlangga.

Dalam ajang tersebut, Andhika melewati sejumlah tahapan seleksi, antara lain verifikasi berkas, tes psikologi, presentasi karya ilmiah, dan wawancara. Pada sesi presentasi, Andhika memaparkan karya ilmiahnya yang berjudul “Upaya Pengurangan Penggunaan Kantong Plastik di Indonesia Melalui Regulasi Penerapan Biaya terhadap Pemberian Kantong Plastik di Pasar Swalayan”.

Regulasi yang dipaparkan Andhika memungkinkan konsumen memilih untuk menggunakan atau tidak menggunakan kantong plastik. Jika memilih menggunakan kantong plastik, konsumen akan dikenai biaya tambahan. Dengan demikian, kata Andhika, masyarakat dapat lebih menghargai penggunaan kantong plastik serta secara otomatis mengurangi penggunaan yang berlebihan. “Pasar swalayan untung karena dapat menghemat biaya produksi (kantong plastik),” kata Andhika.

Penambahan biaya untuk penggunaan kantong plastik sebenarnya bukan hal baru di Indonesia. Beberapa swalayan telah menerapkan aturan ini meski jumlahnya masih sangat sedikit. Andhika mengusulkan pilot project dari regulasi ini diterapkan terlebih dahulu di DKI Jakarta.

Sosialisasi nantinya dapat dilakukan oleh pemerintah melalui Badan Pengelola Lingkungan Hidup Daerah Provinsi DKI Jakarta. Sosialisasi dapat berupa kegiatan-kegiatan seperti kampanye, talkshow, dan kegiatan ilmiah.

Sementara itu, karena telah menguasai 50 persen pangsa pasar di Indonesia, pasar swalayan dipilih sebagai sasaran penerapan regulasi. Selain itu, pengawasan terhadap jalannya regulasi akan lebih mudah dilakukan di pasar swalayan dibandingkan dengan pasar tradisional.

Andhika optimis terhadap keberhasilan regulasi ini. Sebelumnya, regulasi tersebut telah berhasil diterapkan di beberapa negara seperti Republik Irlandia, Republik Rakyat Cina, Amerika Serikat, dan Wales (Inggris).

Meski demikian, pria kelahiran Tanjung Pinang 1993 ini mengatakan, penerapan regulasi ini memerlukan dukungan dari semua pihak, terutama pemerintah. Pemerintah DKI Jakarta sebelumnya telah mengeluarkan Seruan Gubernur Nomor 6 Tahun 2013 tentang Gerakan Diet Kantong Plastik. Hal tersebut berarti ada niat baik dari pemerintah DKI Jakarta untuk menciptakan lingkungan yang bersih dan sehat. (KHN/WND)

Related Posts

Leave a Reply