id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Kukuhkan Guru Besar dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Indonesia > Berita > UI Kukuhkan Guru Besar dari Fakultas Teknik dan Fakultas Ilmu Komputer

Universitas Indonesia (UI) mengukuhkan dua Guru Besar atas nama Prof. Dr. Ir. Eko Kuswardono Budiardjo, M.Sc yang merupakan Guru Besar Tetap Fakultas Ilmu Komputer UI dan Prof. Dr. -Ing. Ir. Nasruddin, M.Eng, seorang Guru Besar Tetap Fakultas Teknik UI. Upacara pengukuhan dipimpin oleh Rektor UI Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met. pada Rabu (28/8) di Balai Sidang UI kampus Depok.

 Prof. Eko memaparkan pidato bertajuk “Kualitas Proses Rekayasa Perangkat Lunak sebagai Faktor Penentu Keberhasilan Transformasi Digital di Era Revolusi Industri 4.0.” Prof Eko menyampaikan, “Di era transformasi Digital Revolusi Industri 4.0 ini, perangkat lunak merupakan roh teknologi digital, tidak kasat mata tetapi menentukan bagaimana perangkat keras/sistem berfungsi dan menempatkan perangkat lunak sebagai salah satu faktor utama penunjang keberhasilan ekonomi digital.

 

Untuk menjaga dari risiko akan serangan melalui dunia siber, dibutuhkan kemampuan anak bangsa di dalam mengembangkan, mengoperasikan, dan memelihara perangkat lunak agar kedaulatan data, keamanan bisnis, dan penyelenggaraan sistem pemerintahberbasis elektronik (SPBE) dapat terjaga.”

Sepanjang 34 tahun menekuni bidang rekayasa perangkat lunak, Prof. Eko telah melahirkan pemikiran-pemikiran dan pengalaman praktis yang mendalam untuk menemukan apa sesungguhnya prinsip dasar, dan filsafat rekayasa perangkat lunak.

Hal tersebut dituangkan ke dalam tujuh kata bijak atau word of wisdom terkait rekayasa perangkat lunak. Prof. Eko memotivasi para mahasiswa agar dapat terlahir sebagai Insinyur-insinyur Perangkat Lunak (Software Engineers) yang menguasai teori-teori pada bidang ilmu komputer antara lain pemrograman, arsitektur perangkat lunak, memiliki pengetahuan rekayasa, memiliki etika profesi, dan keterampilan praktis yang teruji.

Dengan demikian, Indonesia akan memiliki SDM yang mampu menghasilkan perekayasa perangkat lunak yang handal dan memiliki kepedulian terhadap kualitas, termasuk aspek keselamatan dan keamanan pengguna perangkat lunak.

Dalam konteks kemajuan rekayasa perangkat lunak di dalam negeri, keberhasilan Indonesia di dalam menerapkan teknologi pada revolusi industri 4.0, sangat dipengaruhi pada kemampuan SDM akan pengembangan perangkat lunak serta upaya untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat agar mau menggunakan produk karya anak bangsa.

Hal ini merupakan sisi lain dari penciptaan SDM unggul yang tidak saja mampu, tetapi juga mampu berpikir kritis dalam memecahkan permasalahan yang dihadapi serta inovatif dalam menghasilkan produk. Upaya ini sangat sejalan dengan tagline HUT ke-74 RI “SDM unggul Indonesia maju”

Prof. Nasruddin menyampaikan pidato pengukuhan berjudul “Analisis Exergi sebagai Pendekatan Baru dalam Optimasi Multi-Objektif Sistem Energi: Sebuah Upaya Mencari Solusi secara Multidisiplin.” Melalui kajian energi yang dilakukan, Prof. Nasruddin menunjukkan kepedulian akan pengembangan keilmuannya sebagai kontributor pembangunan, yang bukan hanya memberikan profit, tetapi juga ramah lingkungan.

“Saat ini, energi merupakan 60% penyumbang gas efek rumah kaca dan merupakan kontributor utama terjadinya perubahan iklim. Padahal sesungguhnya hal tersebut bisa diminimalisir hingga 14%, jika dilakukan efisiensi pada konsumsi energi di industri dan gedung.

Oleh karena itu, pemanfaatan energi seharusnya tidak saja dipertimbangkan dari sisi profit, akan tetapi juga  persoalan efisiensi dan ramah lingkungan.” Lebih lanjut, Prof. Anas, demikian panggilan akrabnya, menyatakan bahwa peningkatan efisiensi dan melindungi bumi dari pencemaran udara dari suatu sistem energi sangatlah penting.

Oleh karena itu, selaindiperlukan teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi dari sistem energi, diperlukan juga suatu cara untuk mengurangi emisi yang ada di udara misalnya dengan menggunakan CO2 capture melalui proses adsorpsi dengan memanfaatkan adsorbent yang bahan bakunya tersedia di Indonesia.

Menurut Prof. Anas diperlukan suatu pendekatan baru, yaitu melalui sebuah pendekatan analisis exergi yang dilakukan secara komprehensif melalui optimasi multi-objektif. Dalam perkembangannya, analisis exergi tidak hanya digunakan untuk analisis proses tetapi telah diimplementasikan jauh melewati batasan aplikasi di bidang teknik, misalnya pada bidang ekonomi, dikenal istilah Exergoeconomic dan di bidang lingkungan, dikenal istilah Exergoenvironmental. 

Oleh karena itu, walaupun ilmu termodinamika, ilmu ekonomi, dan ilmu lingkungan  merupakan disiplin ilmu berbeda, namun ketiganya dapat menjalin koneksifitas melalui analisis exergi.  Pendekatan exergi berbeda dengan energi. Analisis exergi adalah jawaban dari persoalan bagaimana energi di bumi yang terbatas dapat dimanfaatkan untuk kepentingan manusia dengan bijaksana.

Related Posts

Leave a Reply