iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Luncurkan Science 20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 Bersama 5 Mitra Kolaborasi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Luncurkan Science 20 dalam Presidensi G20 Indonesia 2022 Bersama 5 Mitra Kolaborasi

Penulis: Vinny Shoffa

Universitas Indonesia (UI) sebagai salah satu mitra kerja sama Science 20 melaksanakan webinar nasional peluncuran resmi Science 20 dalam presidensi G20 Indonesia 2022. Acara ini dilaksanakan secara langsung melalui ruang virtual Zoom dan kanal Youtube. G20 adalah forum kerja sama multilateral yang terdiri dari 19 negara utama dan Uni Eropa (EU). G20 merepresentasikan lebih dari 60% populasi bumi, 75% perdagangan global, dan 80% PDB dunia. Anggota G20 terdiri dari 20 negara dan Indonesia menjadi salah satu anggotanya.

UI bekerja sama dengan lima lembaga mitra lain dalam penyelenggaraan Science 20 atau rangkaian kegiatan engagement setelah Kick Off Presidensi G20 Indonesia 2022 yang telah secara resmi dilaksanakan pada 1 Desember 2021 lalu. Mitra kerja sama acara ini terdiri atas lembaga penelitian, institusi pendidikan, dan perbankan yaitu Science 20, BRIN (Badan Ristek Inovasi Nasional), AIPI (Akademi Ilmu Pengetahuan Indonesia), Asian Development Bank, dan UGM (Universitas Gadjah Mada).

Dalam webinar nasional ini, hadir Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, Menteri Kesehatan Republik Indonesia (RI) Ir. Budi Gunadi Sadikin, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Nadiem Anwar Makarim, B.A., M.B.A., Ketua Ilmu Kedokteran AIPI Prof. Herawati Sudoyo, Ketua AIPI/Ketua Science 20 Prof. Satryo Soemantri Brodjonegoro, Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc., Co-Sherpa G20 Indonesia, Plt. Deputi Kerja Sama Ekonomi Internasional, Kemenko Perekonomian RI Dr. Edi Prio Pambudi, Co-Sherpa G20 Indonesia Kementerian Luar Negeri RI Dr. Dian Triansyah Djani, SE, MA, dan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono.

Sebagai tuan rumah untuk pertama kalinya pada G20 mendatang, Indonesia akan menyelenggarakan G20 yang berlangsung hingga bulan Oktober 2022 dan diperkirakan akan diisi lebih dari 150 pertemuan serta dihadiri oleh 20.988 delegasi dari seluruh negara G20 dan negara undangan. Pada peluncuran Science 20 ini, Ketua AIPI sekaligus Ketua Science 20, Prof. Satryo Sumantri Brodjonegoro, secara resmi menyampaikan Agenda Science 20 yang diajukan Indonesia. “Agenda prioritas yang diusung dalam Science 20 adalah: 1) Building Resilient System; 2) Advancing Sustainable Low Carbon Health System; 3) Bolstering Transdisciplinary Science and Technology for Climate Change and Pandemic Preparedness; 4) Guarantee People at the Center; dan 5) Strengthening the Nexus Between Research-policy-practice for Climate Change and Pandemic Preparedness. Diharapkan agenda diskusi ini dapat lebih terarah dan berdampak besar bagi negara-negara yang mengikuti G20 mendatang, terutama bagi Indonesia,” ujar Prof. Satryo

Dalam sambutan acara ini, Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro menyampaikan perubahan iklim telah menjadi topik diskusi penting ditengah pandemi Covid-19 yang kini tengah dihadapi masyarakat seluruh dunia. “Perubahan iklim regional dan global telah menjadi subjek diskusi yang dibahas secara ekstensif di berbagai forum. Jika peringatan dini tidak dilakukan, maka bumi kita tidak akan lagi menjadi tempat yang layak ditinggali oleh generasi anak-cucu kita. Pandemi Covid-19 telah menghadirkan momentum inovasi kesehatan dan penguatan tentang Kesehatan,” kata Prof. Ari.

Ia melanjutkan, “Kolaborasi berbagai lini serta kerja sama internasional dalam mengendalikan pandemi serta kemampuan dan kecepatan untuk mencegah infeksi virus Covid-19 menjadi penyakit endemik adalah ukuran keberhasilan penanggulangan Covid-19 secara global. Pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi memainkan peranan krusial dalam mencapai pembangunan berkelanjutan. Presidensi Indonesia di G20 menumbuhkan optimisme dan membuka kesempatan yang akan lebih nyata untuk menghasilkan solusi terhadap permasalahan iklim dan penguatan terhadap kesehatan, baik nasional maupun global. UI akan terus mendorong upaya bersama dalam mengambil bagian untuk mengantisipasi dan mengatasi permasalahan perubahan iklim dan penguatan tentang kesehatan nasional maupun global.”

Nadiem Anwar menyampaikan bahwa tahun 2021-2022 menjadi tahun penting bagi Indonesia karena memegang Presidensi G20 2022. “Dalam merencanakan strategi ke depan, kita perlu mengambil pelajaran dalam situasi yang kita hadapi. Salah satunya adalah membangun upaya membangun masa depan yang lebih hijau dan berkelanjutan. Inilah hal yang harus menjadi concern kita, karena yang akan terdampak paling besar adalah kehidupan manusia. Melalui Gerakan Merdeka Belajar kami mendukung para guru untuk melakukan pendekatan project basement di dalam topik dan tema climate change sehingga peserta didik nantinya akan terlatih untuk menghadapi dan menjawab tantangan serta semakin banyak effort yang bisa dilakukan dalam melestarikan lingkungan. Mari bersama-sama sukseskan Presidensi G20 mendatang,” ujarnya.

Tahun depan, Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20) selama setahun penuh, dimulai dari 1 Desember 2021 hingga KTT G20 di November 2022. Serah terima Presidensi dari Italia (selaku Presidensi G20 2021) kepada Indonesia sudah dilakukan secara langsung pada 31 Oktober 2021 di Roma, Italia.

Presidensi G20 mengusung tema “Recover Together, Recover Stronger”. Melalui tema ini, Indonesia mengajak seluruh dunia untuk bersama-sama mencapai pemulihan yang lebih kuat dan berkelanjutan. Semakin terintegrasinya perekonomian global, keberhasilan penanganan pandemi dan pemulihan ekonomi di suatu negara tidak akan dapat bertahan lama apabila tidak diikuti oleh keberhasilan yang sama di negara-negara lain. Melalui forum G20 tersebut, Indonesia berkesempatan mendorong upaya kolektif dunia mewujudkan kebijakan yang dapat mempercepat pemulihan ekonomi global secara inklusif.

Related Posts