id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UMKM 2018: Isu Akses Pembiayaan, Ekonomi Kreatif, dan E-Commerce

Universitas Indonesia > Berita > UMKM 2018: Isu Akses Pembiayaan, Ekonomi Kreatif, dan E-Commerce

UKM Center Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, menggelar kegiatan UKM Outlook yang diselenggarakan di Restoran Bumbu Desa, Cikini pada Jumat (2/2/2018).

Kegiatan ini bertujuan untuk menjelaskan riset UKM Center FEB UI terkait kondisi dan isu-isu apa saja yang akan berkaitan dengan dunia UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) di Indonesia di tahun 2018.

Menurut riset mereka, perkembangan UMKM di tanah air mengalami dua hambatan utama, yakni kesulitan modal dan pemasaran. Permasalahan modal menghambat para pelaku UMKM untuk melakukan ekspansi usaha dan “naik kelas”. Permasalahan ini sangat terkait dengan urusan akses pembiayaan.

Tren saat ini menunjukkan akses pembiayaan UMKM mayoritas bertumpu pada sektor perbankan. Padahal, potensi pembiayaan melalui sektor lain masih terbuka luas dengan jangkauan akses yang lebih luas.

Pembiayaan melalui sektor non-perbankan (koperasi, leasing, factory, gadai, pasar modal), dan jenis-jenis pembiayaan non-kredit (hibah, equity, asuransi) masih belum dimaksimalkan oleh pemerintah.

“Kedepannya, tren pembiayaan ini akan mengarah ke fintech, dimana dalam penyaluran pembiayaan, tidak lagi memerlukan tenaga manusia dan lokasi tertentu. Langsung disalurkan ke gawai masing-masing,” ujar Zakir Machmud, Ketua UKM Center.

Isu lain yang akan mempengaruhi perkembangan UMKM di tahun 2018 adalah perkembangan ekonomi kreatif. Menurut data UKM Center FEB UI, lebih dari 90% sektor ekonomi kreatif merupakan kelompok UMKM.

Dari 16 sub-sektor ekonomi kreatif, terdapat 3 sub-sektor yang paling mendominasi bidang UMKM, yaitu kuliner (41%), fashion (18%), dan kriya (16%).Pemerintah akan menjadikan pariwisata sebagai  sektor utama untuk menggenjot perekonomian. Menurut Zakir, sektor pariwisata adalah sektor yang dapat membawa ketiga sub-sektor tersebut berkembang.

Isu lain yang akan berkembang adalah perkembangan teknologi yang cepat dan masif. Dengan penggunaan teknologi dalam berbagai bidang ekonomi, menjadikan pasar UMKM tidak lagi terbatas wilayah dan waktu.

Kondisi ini menyebabkan munculnya pasar komersial melalui media daring, sehingga para pelaku UMKM dapat mendistribusikan produknya dengan lebih luas, tidak lagi terbatas pasar lokal.

Isu akses pembiayaan, ekonomi kreatif, dan e-commerce adalah tiga isu yang diperkirakan akan menjadi isu yang berperan dalam dunia ekosistem bisnis UMKM di tahun 2018.

Diharapkan, dengan penelitian ini maka calon pelaku bisnis dapat mengetahui informasi terbaru mengenai dunia UMKM di Indonesia, dan pemerintah juga dapat menjadikan riset ini sebagai sumber informasi dalam mengambil kebijakan.

 

 

Related Posts

Leave a Reply