id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Universitas Indonesia Jalin Kerjasama dengan BPJAMSOSTEK

Universitas Indonesia > Berita > Universitas Indonesia Jalin Kerjasama dengan BPJAMSOSTEK

Universitas Indonesia menjalin kerjasama dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ketenagakerjaan (BPJAMSOSTEK).

Kerjasama ini ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman bersama (MoU) antara Rektor Universitas Indonesia, Muhammad Anis, dengan Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK  Krishna Syarif, pada Selasa (19/11), di ruang Rapat A, Pusat Administrasi Universitas Indonesia, Depok.

Selain penandatangan Nota Kesepahaman Bersama dengan Unversitas Indonesia secara keseluruhan, BPJAMSOSTEK juga mengadakan kerjasama dengan program Vokasi Universitas Indonesia.

Penandatanganan ini dilakukan oleh Wakil Direktur Program Vokasi, Padang Wicaksono. Hal ini dilakukan karena BPJAMSOSTEK pada 2019 saat ini sedang mengembangkan program vokasi, khususnya pekerja atau peserta jaminan sosial yang ter-PHK.

Dalam sambutannya, Muhammad Anis, mengatakan bahwa kerjasama ini bukan hanya sebagatas tanda tangan saja, tetapi harus diimplementasikan yang menghasilkan kontribusi yang bermuara pada bangsa kita. Beliau jga berharap Januari tahun depan program ini sudah dapat dijalankan da nada perkembangannya.

”Kekuatan atau kelebihan atau kepakaran yang ada di BPJAMSOSTEK  ini, bisa dikombinasikan dengan kepakaran yang dimiliki oleh teman-teman Vokasi dan menghasilkan satu produk yang dapat membantu memecahkan masalah-masalah yang ada di negara kita. Yang kaitannya dengan ketenagakerjaan itu berarti harus ada diciptakan program-program pelatihan, sertifikasi, sinerginya di situ,” jelas Muhammad Anis.

Sementara, dalam sambutannya, Direktur Pelayanan BPJAMSOSTEK,  Krishna Syarif menjelaskan BPJamsostek saat ini sudah menjalankan program vokasi  sudah hadir di dua puluh tujuh titik atau kota di tiga puluh provinsi.

Lebih jauh Krishna menambahkan jika mereka sudah bekerjasama dengan 12 lembaga PLK pemerintah dan 18 PLK swasta, untuk mendukung program pemerintah yakni SDM yang unggul.

“Besar harapan kami dukungan dari lembaga pendidikan yang mungkin bisa menjadi barometer nasional diawali oleh Universitas Indonesia, mari kita sama-sama bisa mewujudkan tenaga vokasi yang tangguh,” ucap Krishna Syarif.

“Sebenarnya kami sudah memulai program vokasi tetapi hanya lima hari saja dan kembali bekerja, seolah-olah itu jangka pendek. Padahal di negara lain pelatihan itu rata-rata bisa sampai tiga bulan. Kami masih mencari model, kira-kira mana yang paling tepat, pendidikan vokasinya apa saja, mana yang disesuaikan dan dibutuhkan market,”  lanjut Krishna.

Di akhir sambutannya, beliau mengatakan jika semoga Universitas Indonesia bisa menjadi contoh model-model pelatihan yang sedang dibutuhkan saat ini dan BPJAMSOSTEK siap dipimpin oleh UI dalam hal tersebut.

Setelah sambutan dan penandatanganan MoU selesai, acara dilanjutkan dengan pememberian cinderamata dari UI kepada BPJAMSOSTEK dan sebaliknya. Di akhir acara, kemudian dilakukan sesi berfoto bersama dan ditutup dengan sajian kudapan ringan yang telah disiapkan oleh Universitas Indonesia.

 

Related Posts

Leave a Reply