id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Upacara Wisuda UI: Tantangan Revolusi Industri 4.0

Universitas Indonesia > Berita > Upacara Wisuda UI: Tantangan Revolusi Industri 4.0

Rektor Universitas Indonesia (UI) Prof. Dr. Ir. Muhammad Anis, M.Met memimpin Upacara Wisuda Program Profesi, Spesialis, Magister, dan Doktor serta Upacara Wisuda Program Sarjana dan Program Diploma/Vokasi semester Gasal tahun akademik 2018/2019 pada hari Sabtu, 3 Februari 2018 di Balairung UI Kampus Depok dengan jumlah total Wisudawan dari jenjang D3-S3 sebanyak 3.760 wisudawan. Pada tahun akademik 2018/2019 kali ini, UI menghasilkan 103 Doktor dari 14 Fakultas dan 2 Sekolah Pascasarjana UI dimana sebanyak 641 wisudawan berhasil lulus dengan predikat cumlaude.

Masih dalam suasana peringatan Dies Natalis UI ke-68, Sri Mulyani (Menteri Keuangan Republik Indonesia) hadir pada upacara wisuda program pascasarjana memberikan orasi yang berjudul “Era Disrupsi: Peluang & Tantangan Pendidikan Tinggi Indonesia Serta Upaya Mencapai Cita-Cita Nasional.” Dalam orasinya, Sri Mulyani membicarakan tentang era revolusi industri 4.0 yang mempunyai ciri otomasi dan ekonomi digital. Perkembangan super-computer, robot, artificial intelligence, dan modifikasi genetik mengakibatkan pergeseran tren tenaga kerja, yang tidak lagi bergantung pada tenaga manusia, tapi pada mesin.

 

Studi dari McKinsey (2016) menyebutkan bahwa pada lima tahun kedepan sebesat 52,6 juta jenis pekerjaan akan digantikan oleh mesin. Hal tersebut mengikuti tren global dimana 60% pekerjaan akan mengadopsi sistem otomatisasi, dan 30% akan menggunakan mesin berteknologi digital. Ini berdampak pada pergeseran tren dunia dari sektor manufaktur ke sektor jasa yang membutuhkan tenaga kerja jenis middle-higher skilled, bukan lagi low-skilled labour.

Disisi lain, revolusi industri 4.0 juga membuka peluang baru. Indonesia dengan demografi penduduk yang sebagian besar berada di usia produktif dan kelas menengah, serta status sebagai salah satu negara dengan jumlah penduduk terbesar di dunia, mempunyai potensi sebagai pemimpin e-commerce dalam era ekonomi digital. Menurut Sri Mulyani, menghadapi revolusi industri ini, sudah saatnya universitas berperan sebagai roda penggerak inovasi dan pengembangan teknologi di Indonesia dengan menerapkan pendekatan Triple Helix dalam hilirisasi riset, yaitu sinergi antara pemerintah, swasta dan perguruan tinggi. “Nanti kedepannya, tren ini akan berubah menjadi kerja sama N-helix, yang tidak hanya melibatkan perguruan tinggi, swasta, dan pemerintah, namun juga kelompok masyarakat, filantropi, dan organisasi dalam dan luar negeri,” jelas Sri Mulyani.

Senada dengan Sri Mulyani, dalam sambutannya, Rektor UI, Prof. Muhammad Anis, juga membicarakan tentang revolusi industri 4.0. “Dengan adanya era revolusi industri 4.0, teknologi informasi menjadi lekat dalam kehidupan kita sehari-hari,” ujarnya. Untuk mengimbangi perkembangan ini, UI saat ini menawarkan beberapa mata kuliah yang membahas digital dan big data analysis. Selain itu, saat ini UI juga mengintensifkan kegiatan perkuliahan berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) dengan menyelenggarakan Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) yang diharapkan membuka kesempatan seluas-luasnya bagi seluruh anak bangsa dari berbagai lapisan masyarakat untuk dapat menikmati pembelajaran di UI.

 

Upacara program pascasarjana ini dihadiri sebanyak 1.617 Wisudawan yang terdiri atas 79 wisudawan Program Profesi, 315 wisudawan Program Spesialis, 1.120 wisudawan Program Magister dan 103 wisudawan Program Doktor. Sebanyak 17 wisudawan Program Profesi mendapatkan predikat Cumlaude, dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi yaitu 3.81 yang diraih oleh Maria Shisze Francia dari Fakultas Kedokteran Gigi (FKG). Sedangkan lulusan termuda Program Profesi dengan predikat Cumlaude adalah Jessica Marsigit dengan IPK 3.73 yang berhasil menyelesaikan studinya di Fakultas Kedokteran pada usia 24 tahun. Sebanyak 32 wisudawan Program Spesialis meraih predikat Cumlaude. Allan Taufiq Rivai, wisudawan asal Fakultas Kedokteran (FK) program studi Obstetri dan Ginekologi berhasil menjadi peraih IPK tertinggi dari program dengan nilai 3,94. Sedangkan 164 wisudawan Program Magister meraih predikat Cumlaude  dan IPK 4.00 (IPK Sempurna) berhasil diraih oleh Hidayah Asfaro Saragih dari Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Sebanyak enam wisudawan Program Doktor mendapatkan predikat Cumlaude dan IPK 4.00 (IPK Sempurna) diperoleh James Julian dari Fakultas Teknik program studi Teknik Mesin.

Related Posts

Leave a Reply