id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

PSAF Vokasi 2018: Melihat Peta Ketenagakerjaan Indonesia di Era Disrupsi

Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Hanif Dhakiri, hadir dalam kegiatan Pengenalan Sistem Akademik Fakultas (PSAF) Vokasi yang digelar pada Rabu (15/8/2018) di Gymnasium UI Depok. Hanif dalam pemaparannya, mengatakan bahwa era disrupsi saat ini membuat banyak perubahan di pasar kerja.

“Pasar ekonominya berubah, kebutuhan tenaga kerja juga berubah, skill yang dibutuhkan juga berubah. Perubahan-perubahan inilah yang dibawa oleh revolusi industri 4.0 saat ini,” jelasnya.

Melihat ini, Hanif berpendapat bahwa kedepannya kemampuan yang harus dimiliki tenaga kerja adalah kemampuan berpikir kreatif, solutif, dan tidak lagi bersifat mekanis. “Karena banyak pekerjaan bersifat mekanis monoton yang akan digantikan oleh teknologi,” tambahnya.

Kegiatan pasar daring juga menyebabkan proses produksi harus lebih cepat, karena masyarakat menjadi lebih mudah mengeluarkan uang untuk membeli suatu barang. Kebutuhan akan efisiensi dan kecepatan ini menyebabkan proses produksi akan bergantung pada teknologi dan mesin.

Ia mencontohkan fenomena ini terjadi pada penggunaan e-toll saat ini. Penggunaan e-toll menyebabkan pemangkasan sumber daya manusia di dalam pengelolaan tol. Contoh lain, adalah penggunaan kemampuan Artificial Intelligence (AI) dalam customer service perusahaan, sehingga tenaga manusia menjadi tidak terlalu diperlukan dalam menjawab pertanyaan konsumen.

Semua perubahan ini menyebabkan tenaga-tenaga kerja siap pakai seperti lulusan vokasi harus meningkatkan kapabilitas dirinya.Menurutnya, banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah tenaga vokasi seperti mengasah kemampuan bahasa Inggris, critical thingking, negosiasi, dan kepemimpinan.

Dengan memahami peta ketenagakerjaan Indonesia, diharapkan para tenaga vokasi dapat  mempersiapkan diri dalam menghadapi persaingan bursa di era disrupsi ini.

 

 

 

 

 

Related Posts