iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peran Kearsipan dalam Mendukung SDGs

Depok, 25 Oktober 2024. Teknologi digital terus mengubah hampir setiap aspek kehidupan manusia, termasuk pengelolaan arsip yang kini telah menjadi elemen strategis untuk pembangunan berkelanjutan. Hal ini dibahas dalam kuliah umum bertema “Peran Kearsipan dalam Pembangunan Berkelanjutan: Transformasi Kearsipan” yang diselenggarakan oleh Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia (UI), dan Asosiasi Perguruan Tinggi Pengelolaan Arsip dan Rekaman Informasi (APTIPARI). Acara ini bertujuan untuk mendiskusikan peran penting arsip dalam mendukung Sustainable Development Goals (SDGs) yang dicanangkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).

Dr. Andi Kasman, Deputi Bidang Sistem dan Informasi Kearsipan dan Penasehat APTIPARI, menjelaskan bahwa arsip saat ini lebih dari sekadar kumpulan dokumen. Ia menekankan bahwa teknologi modern, termasuk kecerdasan buatan (AI), memainkan peran vital dalam menjaga relevansi arsip di tengah perubahan global yang cepat. Dengan kemajuan teknologi, kearsipan kini menjadi komponen krusial dalam memastikan akses informasi yang luas dan berkelanjutan, yang sejalan dengan beberapa tujuan SDGs.

Selama kuliah, Dr. Andi menggarisbawahi pentingnya arsip dalam mendukung perencanaan kota berkelanjutan (SDGs 11) dan pemantauan perubahan iklim (SDGs 13). Ia menyatakan bahwa arsip bukan hanya catatan masa lalu, tetapi juga jembatan untuk membangun masa depan yang lebih baik. Dengan demikian, pengelolaan arsip yang baik dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap keberhasilan pencapaian SDGs.

Andi juga menyoroti kemajuan teknologi dalam digitalisasi arsip. Dengan lebih dari 5,44 miliar pengguna internet di seluruh dunia, teknologi menjadi alat penting untuk mendukung akses informasi yang cepat dan luas. Ia menegaskan bahwa AI merupakan salah satu inovasi terbesar dalam pengelolaan arsip, membantu dalam digitalisasi dan preservasi arsip yang rentan rusak. Contohnya, dalam implementasi Undang-Undang Kebebasan Informasi di Amerika Serikat, AI digunakan untuk menyunting informasi pribadi secara otomatis.

Lebih lanjut, Andi membahas penerapan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBNE), yang bertujuan mempercepat transformasi kearsipan ke sistem elektronik. Menurutnya, SPBNE mendukung tata kelola arsip yang lebih efisien, transparan, dan akuntabel, sekaligus sejalan dengan upaya UI dalam mendukung SDGs melalui pengelolaan informasi yang baik.

Direktur Program Pendidikan Vokasi UI, Padang Wicaksono, S.E., Ph.D., menekankan pentingnya integrasi teknologi dalam pendidikan kearsipan. Ia menyatakan bahwa dengan memanfaatkan teknologi modern seperti AI, UI dapat memastikan bahwa arsip tetap relevan dan berkontribusi terhadap pembangunan berkelanjutan. Acara ini diharapkan dapat memotivasi mahasiswa untuk beradaptasi dengan perkembangan teknologi dalam dunia kearsipan dan mendorong jejaring antarperguruan tinggi guna meningkatkan kualitas pendidikan di bidang ini.

Related Posts