Rumah Sakit (RS) Universitas Indonesia (UI) resmi membuka layanan Stem Cell Orthopaedi, pada Selasa (29/4). Layanan ini merupakan inovasi terapi regeneratif untuk pasien dengan gangguan musculoskeletal, seperti nyeri pada tulang belakang, sendi, maupun masalah degeneratif tulang lainnya (kerusakan dan penurunan fungsi secara bertahap seiring waktu).
Layanan stem cell orthopaedi merupakan pengembangan penelitian berbasis layanan RSUI yang berkolaborasi dengan RSUPN dr. Cipto Mangunkusumo (RSCM). Terapi ini dapat menjadi pilihan alternatif yang lebih modern dan minimal invasif, yaitu tindakan yang lebih sedikit melibatkan pembedahan terbuka, mempercepat proses pemulihan, serta berpotensi meningkatkan kualitas hidup.
Ketua Layanan Stem Cell RSUI sekaligus Penanggung Jawab Klaster Stem Cell & Metabolik RSCM, Dr. dr. Rahyussalim, Sp.OT., Subs.O.T.B. (K) menjelaskan, “Terapi stem cell memberikan harapan baru bagi pasien dengan gangguan muskuloskeletal. Dengan perkembangan kedokteran ini, dapat membantu mengatasi nyeri pinggang, tulang, dan sendi, mempercepat penyembuhan sendi yang rusak, serta meregenerasi jaringan tulang belakang.”
Lebih lanjut ia mengatakan, untuk kasus saraf tulang belakang, kombinasi terapi stem cell dengan prosedur Percutaneous Laser Disc Decompression (PLDD), yaitu prosedur penanganan minim luka, dapat memberikan hasil yang optimal karena pemulihan lebih cepat dan risiko komplikasi yang lebih rendah.
Selain itu, layanan ini juga mengkombinasikan keahlian multidisiplin dari dokter spesialis orthopaedi dan traumatologi, spesialis rehabilitasi medik, serta tim peneliti sel punca dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI). Stem cell yang digunakan berasal dari Laboratorium Instalasi Teknologi Kedokteran Sel Punca RSCM-FKUI yang telah tersertifikasi Cara Pembuatan Obat yang Baik (CPOB) oleh BPOM RI, sehingga keamanan dan kualitas terapi terjaga.
Sementara itu, Direktur Utama RSUI dr. Ari Kusuma Januarto, Sp.OG., Subsp.Obginsos mengatakan, “Kami percaya layanan stem cell orthopaedi ini dapat menjadi alternatif solusi bagi pasien, juga menjadi awal penting dalam pengembangan layanan berbasis regenerative medicine di RSUI.”
Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa RSUI tengah mempersiapkan pengembangan penelitian berbasis layanan untuk stem cell pada bidang spesialisasi lainnya, seperti Dermatologi, Neurologi, Telinga Hidung Tenggorokan (THT), Bedah Plastik, Penyakit Dalam, dan Jantung. Hadirnya layanan stem cell di RSUI merupakan bagian dari komitmen RSUI sebagai rumah sakit pendidikan penelitian, membuka peluang besar untuk riset klinis lebih lanjut di berbagai bidang kedokteran di Indonesia.
“Dibukanya layanan stem cell orthopaedi ini mempertegas komitmen RSUI dalam menghadirkan pelayanan kesehatan berbasis inovasi dan riset ilmiah, teknologi, dan mengedepankan keselamatan pasien dalam pengembangan layanan. Sekaligus membuka harapan bagi lebih banyak pasien untuk mendapatkan penanganan komprehensif,” ujar dr. Ari.
Sebagai informasi, stem cell atau sel punca merupakan sel yang belum terspesialisasi, sehingga memiliki kemampuan berkembang menjadi berbagai jenis sel tubuh lain dengan fungsi yang spesifik. Dalam dunia medis, terapi stem cell digunakan untuk membantu memperbaiki dan meregenerasi jaringan tubuh yang rusak akibat penyakit atau cedera.