id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Inovasi Masker UI untuk Atasi ISPA

 

IMG-20160808-WA0007

Tak hanya mengganggu pernafasan, asap juga berbahaya karena dapat menimbulkan korban jiwa. Bahkan, menurut data Badan Pusat Statistik tahun 2013, lebih dari 10 juta orang terkena ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut).

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, telah tersedia beberapa jenis masker yang dapat digunakan.

Pertama adalah masker berbasis filtrasi seperti masker medis dan masker N95. Namun, masker ini terbatas hanya dapat menyaring partikular debu saja, tidak dapat memfilter gas polutan seperti CO dan HC.

Kedua adalah masker berbasis adsorbs seperti masker karbonaktif dan air purifying respirator.

Masker ini dapat menyerap polutan gas seperti CO dan HC. Namun, lama-kelamaan karbon aktif ini akan jenuh karna menyerap polutan, sehingga harus diganti secara berkala.

Terakhir, masker berbasis fotokatalisis. Masker ini dapat mendegradasi polutan-polutan berbahaya dengan adanya sinar UV.

Namun, masker ini hanya bekerja di siang hari dan proses degradasinya pun tidak maksimal karena waktu kontak yang sebentar.

Dari latar belakang tersebut, sejumlah mahasiswa UI berinovasi membuat produk masker berbasis kombinasi metode adsorpsi dan fotokatalisis yang terbuat dari limbah nanas dan tempurung kelapa sebagai karbon aktif yang mampu menyerap sekaligus mendegradasi polutan di udara secara maksimal. Masker yang diberi nama Masker UI ini aman bagi kesehatan manusia.

Masker UI cocok digunakan saat kita terpapar polusi. Desain masker khas Indonesia, bermotif  batik cantik dan nyaman digunakan karena terdapat pengatur kawat untuk setiap bentuk hidung. Masker ini dapat menyaring dan mendekomposisi kandungan asap kendaraan, kebakaran, bahkan asap rokok.

Dengan teknologi fotokatalisis yang memanfaatkan energi foton (cahaya) dan absorben berupa karbonaktif, Masker UI menjadi masker yang tidak hanya menyerap polutan, tetapi juga akan mengubahnya menjadi senyawa yang tidak berbahaya bagi kesehatan.

Masker ini mampu mendegradasi polutan hingga 60%, sementara masker lain seperti karbon aktif dan N95 hanya kurang dari 5%. Masker ini dilengkapi dengan lampu UV LE, sehingga dapat digunakan di luar dan dalam ruangan pada siang maupun malam hari.

Pemakaian masker ini dapat berulang kali hanya dengan mengganti baterai lampu apabila daya habis. Terdapat dua mode lampu pada Masker UI. Mode lampu nyala tetap untuk mengaktifkan fungsi katalis serta memperindah masker, serta model nyala kedip untuk digunakan sebagai tanda darurat di dalam ruangan.

Related Posts