Tim Pengabdian Masyarakat Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia (FMIPA UI) yang dipimpin oleh Retno Lestari mengembangkan “Arboretum Durio Botanica” sebagai pusat taman botani dan konservasi durian yang berlokasi di Desa Gandasoli, Sukabumi.
Kegiatan ini dilaksanakan secara bertahap mulai dari pembukaan lahan konservasi, pencarian bibit, dan penanaman berbagai jenis pohon durian dari berbagai wilayah di Indonesia.
Dalam pengembangan “Arboretum Durio Botanica” yang dimulai sejak bulan Februari hingga Oktober 2019, tim Pengmas FMIPA UI menggandeng Yayasan Pandu Cendekia dan didukung oleh Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia (DRPM UI).
Langkah awal kegiatan konservasi durian dilakukan dengan melakukan penanaman bibit durian bersama warga Desa Gandasoli.
Kemudian, tim Pengmas FMIPA UI memfasilitasi pelatihan penanaman durian sekaligus menghibahkan bibit untuk ditanam di kawasan Desa Gandasoli.
Selain program tersebut, Tim Pengmas FMIPA UI, Yayasan Pandu Cendekia, dan BUMDes mempersiapkan lahan 5 Ha untuk kawasan arboretum yang nantinya didorong sebagai kawasan wisata terpadu, dengan konsep home stay.
Selain itu juga akan dibangun fasilitas-fasilitas untuk wisatawan, termasuk warung higienis, pondok gunung dari bambu, toilet, jogging, dan bike track.
Retno menjelaskan, “Arboretum Durio Botanica merupakan konsep untuk mengembangkan kawasan konservasi durian dari puluhan spesies hingga ribuan varietas yang ada di nusantara maupun mancanegara. Pemilihan Desa Gandasoli dikarenakan daerah tersebut terkenal sebagai penghasil durian yang berkualitas dan merupakan bagian dari Geopark Ciletuh Pelabuhan Ratu – sebuah kawasan yang menyerasikan keragaman geologi, hayati, budaya melalui prinsip konservasi, edukasi, dan pembangunan berkelanjutan.”
Fajar. R. Budiman, sebagai ketua Yayasan Pandu Cendekia memaparkan bahwa di awal Maret 2019 diadakan kontes durian nasional di Sukabumi, durian dari Gandasoli menempati urutan pertama dan kedua.
Hal tersebut memperlihatkan bahwa desa Gandasoli memiliki potensi yang besar untuk pengembangan taman botani dan konsevasi durian.
Lebih lanjut, Kepala Desa Gandasoli, Saeban, memaparkan bahwa dengan adanya program ini sangat membantu bagi warga desa untuk mendapatkan penghasilan lebih di samping kesehariannya sebagai petani dan buruh ladang.
Warga Desa Gandasoli sangat senang dengan dan terbantu adanya program “Arboretum Durio Botanica” melalui kerjasama dengan UI.
“Harapannya dengan mengembangkan kawasan arboretum serta wisata terpadu ini dapat menciptakan program yang berkelanjutan bagi masyarakat dengan mengedepankan prinsip konservasi, sehingga program yang dijalankan oleh masyarakat dapat berkesinambungan.” tutup Retno.