Universitas Indonesia (UI) tidak menginginkan adanya mahasiswa gagal studi akibat tidak mampu membayar uang kuliah. Rektor UI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU menegaskan, pihaknya berupaya mendorong perluasan akses pendidikan, memperkokoh kualitas pendidikan, dan memberi bantuan beasiswa bagi masyarakat berpenghasilan rendah untuk mewujudkan Asta Cita yang merupakan bagian dari program pemerintah Presiden Prabowo Subianto.
“UI berkomitmen mendorong perluasan akses pendidikan, memperkokoh kualitas pendidikan dan memberi bantuan beasiswa bagi masyarakat berpenghasilan rendah, termasuk menggratiskan kuliah bagi putra putri tenaga Pendidikan dan dosen yang lulus dalam seleksi Ujian Tertulis Berbasis Komputer (UTBK),” katanya.
Sebagaimana diketahui Presiden Prabowo berupaya meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan penyediaan akses, infrastruktur, dan kualitas pendidikan yang merata di seluruh Indonesia untuk mewujudkan Asta Cita. Karena itu, ungkap Heri, UI sebagai universitas terbaik di Indonesia serta bagian dari ekosistem pendidikan nasional berkomitmen untuk mendukung upaya pemerintah dalam menghadirkan pendidikan yang berkualitas dan inklusif. “Salah satunya memberikan kesempatan anak bangsa dari wilayah 3T (Tertinggal, Terdepan dan Terluar) untuk dapat menimba ilmu di Kampus UI,” ungkapnya.
Ia mencontohkan, pihaknya menjamin masyarakat yang putra-putrinya lulus seleksi masuk program sarjana di UI melalui UTBK namun memiliki kemampuan ekonomi terbatas untuk mendapatkan uang kuliah tunggal (UKT) berkeadilan. Bahkan, tambah Prof Heri, pihak universitas bisa menanggung biaya kuliah mahasiswa apabila benar-benar tidak mampu. “Apabila ada yang lolos masuk UI dan tidak mampu membayar UKT terendah, maka akan kita jadikan anak angkat,” kata Prof Heri.
Lebih lanjut, Prof. Heri menyebutkan, saat ini UI menyediakan jalur masuk bagi putra-putri dari daerah 3T, berdasarkan prestasi untuk program Sarjana dan Vokasi, jalur masuk meliputi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), dan Seleksi Jalur Prestasi (SJP). UI juga menyediakan program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari pemerintah dengan skema ADik Wilayah Papua dan ADik Daerah Khusus/3T. Selain itu, jalur SIMAK Pascasarjana tersedia untuk program Magister, Profesi, Spesialis, dan Doktor.
Tahun ini, setidaknya ada 48 calon mahasiswa baru dari daerah 3T yang diterima di UI melalui jalur SNBP dan tersebar di 35 program studi. Sebanyak 9 calon di antaranya adalah penerima KIP Kuliah. UI juga membuka kesempatan bagi putra-putri daerah untuk mengikuti pendidikan kelas dunia melalui Program Kelas Khusus Internasional yang memberi peluang mobilitas dan pengembangan kepemimpinan internasional.
Guna memperluas akses pengembangan SDM, UI juga telah bekerja sama dengan Kementerian Transmigrasi untuk mendukung program-program pembanguan SDM dalam memberi akses pendidikan di wilayah transmigrasi. Program Transmigrasi Patriot yang disandingkan dengan Beasiswa Patriot dari Kementerian Transmigrasi diharapkan dapat menjadi salah satu kanal bagi UI dalam mewujudkan Pendidikan yang inklusif.
Dengan semangat, Unggul Impatcful untuk Indonesia, UI berkomitmen untuk mendukung perkembangan kemajuan ilmu pengetahuan, sains dan teknologi secara global, serta menjadi advisory agent yang profesional bagi penyelenggaraan negara khususnya dalam memperkuat program-program pembangunan manusia yang telah digagas Presiden Prabowo.
Penulis: Tim Direktorat Humas, Media, Pemerintah, Media, dan Internasional UI