Sebagai salah satu upaya memperkuat ketahanan siber nasional, Universitas Indonesia (UI) melakukan asesmen Instrumen Penilaian Kematangan Keamanan Siber (IKAS) yang digagas oleh Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), pada Rabu (11/6). Dalam rapat koordinasi yang dilaksanakan di Gedung Perpustakaan Lama, Kampus UI Depok, Direktur Keamanan Siber dan Sandi Pembangunan Manusia BSSN Agus Prasetyo, S.Kom., M.M., mengatakan bahwa UI merupakan institusi pendidikan pertama yang melakukan asesmen IKAS.
“Kami sangat mengapresiasi UI, melalui kegiatan ini menandakan bahwa UI peduli dengan keamanan siber atau keamanan informasi. Keamanan siber ini menjadi salah satu tugas yang cukup menantang bagi BSSN, karena saat ini masih banyak yang gencar dengan transformasi, namun lupa bahwa hal ini tentu menimbulkan berbagai risiko. Untuk itu, kami dari BSSN terus mengkampanyekan kesadaran keamanan informasi khususnya kepada level manajerial, karena pada level manajerial menjadi faktor kunci terhadap kebijakan-kebijakan yang diterapkan,” ujar Agus Prasetyo.
Lebih lanjut ia menjelaskan, melalui pengukuran IKAS ini, diharapkan suatu organisasi dapat mengukur diri sejauh mana implementasi keamanan sibernya. Sehingga nantinya dapat diketahui, treatment apa saja yang perlu dilaksanakan dan dilakukan secara berkesinambungan. Agus Prasetyo juga menyampaikan bahwa di bidang lembaga pendidikan, UI menjadi institusi pendidikan pertama yang melakukan asesmen IKAS dan bisa menjadi contoh untuk institusi pendidikan yang lain.
Sementara itu, dalam sambutan pembukaannya, Wakil Rektor Bidang Infrastruktur dan Fasilitas UI, Agus Setiawan, S.Kp., M.N., D.N., mengatakan bahwa UI memiliki agenda yang besar dalam transformasi digital khususnya dalam pendidikan siber. “Saat ini, UI sedang masa penerimaan mahasiswa baru, baik kelas regular maupun kelas internasional. Bahkan, UI juga membuka kelas online guna memberikan akses yang lebih luas pada masyarakat untuk mengikuti pendidikan di UI, baik formal maupun tidak formal dengan platform digital. UI selain berfokus pada bidang pendidikan, dalam konteks tata Kelola, IT juga menjadi backbone. Untuk itu, keamanan siber ini menjadi sangat penting.”
Pada kesempatan ini, dilakukan pembahasan dan verifikasi terkait pengisian pertama asesmen IKAS pada empat aspek, yaitu identifikasi; proteksi; deteksi; dan penanggulangan dan pemulihan. Pada masing-masing aspek tersebut memiliki pembobotan dengan mempertimbangkan ukuran organisasi, kompleksitas infrastruktur, dan profil risiko. Selain asesmen IKAS, BSSN juga melakukan kunjungan ke Data Center UI yang berada di gedung Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom), Kampus UI Depok, untuk melihat langsung kesesuaian Data Center UI dengan kriteria keamanan siber baik secara fisik maupun non fisik.
Adapun, Direktur Teknologi dan Sistem Informasi Daru Widya Kusumo, S.Kom., M.T.I., menjelaskan bahwa Bidang Infrastruktur dan Fasilitas UI memiliki tugas dalam menyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang pengelolaan sumber daya aset universitas, sistem teknologi informasi dan transformasi digital, pengelolaan dan pemeliharaan fasilitas penunjang pendidikan serta kesejahteraan kampus dalam rangka mencapai tujuan Universitas.
Untuk itu, hasil asesmen ini nantinya akan menjadi dasar UI dalam menyusun rencana peningkatan keamanan siber, mulai dari pelayanan sistem dan teknologi informasi hingga penguatan infrastruktur. Tentunya, UI juga berkomitmen menjadi model perguruan tinggi dengan tata kelola siber terbaik, sekaligus mendorong kesadaran keamanan digital di tingkat nasional.
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala sub Direktorat Pengelolaan Operasional Sistem Informasi Suwastiningsih; Kepala sub Direktorat Infrastruktur Teknologi Informasi Imam Budiyanto; Kepala sub Direktorat Perencanaan dan Kebijakan TI Imairi Eitiveni; dan Kepala sub Direktorat Pengembangan Layanan Aplikasi Ari Wibisono.
Adapun, bersama dengan Agus Prasetyo, turut hadir tim BSSN di antaranya Katim Keamanan Siber dan Sandi Sektor Pendidikan, Agama dan Politik; Adi Himawan, Didik Haryanto, Dwi Mustofa, Johan Ardika Arganata, Fauzan Azhimaa, Sya’ban, Ni Putu Tarisa, dan Hano Avianto.
Dalam mengakhiri sambutannya, Agus Prasetyo juga menyampaikan, dalam memperkuat ketahanan siber nasional, BSSN perlu melakukan kerja sama dan sinergitas dari berbagai sektor. “Semoga ke depannya, BSSN dan UI bisa berkolaborasi untuk bersama-sama dalam mensosialisasikan keamanan siber,” kata Agus Prasetyo.