id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Inovasi Kesehatan Mahasiswa UI Juarai Kompetisi Healthon Pharmanova

Mahasiswa Universitas Indonesia (UI) yang tergabung dalam Tim FERIEND dan Tim Pharmabooth berhasil menjadi juara dalam “Kompetisi Healthon Pharmanova ITB 2025”. Tim FERIEND berhasil meraih Juara 1 berkat inovasi “Segia” (Sehat dan Bahagia), sedangkan Tim Pharmabooth meraih Juara 2 untuk inovasi “Pharmabooth”.

Kompetisi Health Hackathon (Healthon) berlangsung pada Oktober 2024 hingga Februari 2025. Ajang ini mengusung tema “Optimalisasi Keberterimaan Pasien dan Pelayanan Kesehatan Berbasis Teknologi (Telemedicine) untuk Meningkatkan Akses dan Kualitas Layanan Kesehatan di Indonesia”.

Para peserta kompetisi dari berbagai universitas melewati berbagai tahap mulai dari pembuatan abstrak tentang teknologi dan bisnis dari inovasi yang diajukan, hingga ke tahap short pitch dan long pitch untuk mempresentasikan inovasi yang diusung.

Inovasi Segia—karya mahasiswa Fakultas Farmasi (FF) UI, yakni Ellen Ashiana Djojo, Felicia Claresta, dan Rafi Anugrah Firdausi—dibuat untuk meningkatkan akses layanan kesehatan bagi pasien geriatri melalui distribusi kotak obat pintar yang terintegrasi dengan aplikasi pemantau kepatuhan obat. Aplikasi ini dilengkapi dengan alarm pengingat jadwal dan fitur ramah disabilitas, serta otomat pengecer untuk mempermudah akses pasien di daerah terpencil.

Sementara itu, inovasi Pharmabooth dikembangkan oleh Nabila Najwa Nurisma dari Fakultas Kedokteran), serta Amira Puji Hastuti dan Morin Kristiani Panggabean dari Fakultas Kesehatan Masyarakat. Mereka mengembangkan vending machine yang menggabungkan layanan konsultasi dokter dan apoteker dengan penjualan obat melalui sistem radio Very High Frequency (VHF). Teknologi ini dirancang untuk menjangkau daerah dengan keterbatasan akses internet, sehingga masyarakat dapat memperoleh layanan kesehatan dan obat-obatan dengan lebih mudah.

Menurut Nabila, konsep inovatif ini lahir dari permasalahan para lansia, yaitu kesulitan dalam membeli obat yang diresepkan oleh dokter akibat jarak apotek yang jauh dan akses internet yang terbatas. “Populasi lansia di daerah rural terus meningkat, namun akses layanan farmasi mereka terbatas. Melalui Pharmabooth, kami berupaya menyediakan layanan kesehatan yang lebih merata karena aplikasi ini mudah dioperasikan oleh lansia, jangkauannya hingga ke pelosok negeri, serta harga obat yang murah,” ujarnya.

Berkat kedua inovasi tersebut, Tim UI berhasil menjuarai Kompetisi Healthon 2025. Rektor UI, Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU, menyampaikan apresiasinya kepada kedua tim atas prestasi yang diraih. Menurutnya, prestasi ini membuktikan mahasiswa UI tidak hanya unggul di bidang akademik, tetapi juga memiliki kemampuan inovatif untuk memberikan solusi nyata bagi permasalahan kesehatan di Indonesia.

“Kami sangat bangga dengan pencapaian luar biasa yang diraih tim mahasiswa UI pada Kompetisi Healthon 2025. Semoga prestasi ini dapat menjadi inspirasi bagi mahasiswa lainnya untuk terus berkreasi dan berkontribusi dalam memajukan sistem kesehatan di tanah air,” kata Prof. Heri.

Penulis: Humas Farmasi UI/Tim Direktorat Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI

Related Posts