Jumat (4/8/2017) Menteri Pertahanan (Menhan) RI, Ryamizard Ryacudu, hadir ke UI memberikan kuliah umum yang bertema “Bela Negara dan Pembangunan Karakter Nasional Mewujudkan Bangsa yang Berintegritas”.
Kuliah umum ini menjadi bagian dari acara penyambutan mahasiswa baru yang telah berlangsung dari awal bulan Agustus ini.
Di dalam materi kuliah umumnya ini Ryamizard memperkenalkan sebuah konsep pertahanan negara yang ia sebut Pertahanan Rakyat Semesta (Permesta).
“Ini adalah strategi pertahanan khas Indonesia yang mengedepankan nilai-nilai perjuangan yang lahir dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia,” jelasnya.
Konsep ini menggabungkan kekuatan soft power (diplomasi pertahanan kawasan) dan kekuatan hard power (kekuatan TNI).
Konsep Permesta ini lebih mengedepankan penanaman nilai-nilai dan karakter yang membentuk semangat kesadaran bela negara.
Nilai-nilai heroisme, nasionalisme, dan pembentukan karakter yang baik pada generasi anak muda Indonesia adalah kunci dari konsep Permesta.
Sehingga prinsip dasar dari bela negara dalam konsep ini adalah kebanggaan dan kecintaan yang tulus dan mendalam dari seluruh komponen bangsa terhadap negaranya.
“Kebanggaan dan kecintaan ini akan menghasilkan suatu kekuatan maha dahsyat dari negara yang sangat susah dikalahkan oleh siapapun,” tambahnya.
Karakter bangsa dan rasa nasionalisme yang kuat adalah kunci menjawab ancaman-ancaman perpecahan bangsa saat ini, baik ancaman yang belum nyata ataupun yang sangat nyata terlihat.
Ancaman Belum Nyata adalah ancaman fisik, seperti perang terbuka antar negara.
Ancaman yang sangat nyata adalah ancaman yang terjadi sangat halus dan tidak terasa, namun secara perlahan menghancurkan suatu negara.
Contohnya adalah terorisme, radikalisme, separatism, bencana alam, wabah penyakit, narkoba, atapun pencurian sumber daya alam.
Menurut Ryamizard konsep pertahanan Permesta yang bertumpu pada penanaman nilai dan karakter adalah konsep yang paling pas untuk menghadapi semua potensi ancaman ini.
Penulis: Wanda Ayu A.