id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Pemberdayaan Desa Kunci Entaskan Kemiskinan: Sinergi BUMDes dan Koperasi Merah Putih dalam Optimalisasi Ekonomi Desa

Kemiskinan di desa adalah cermin paling nyata dari ketimpangan sosial yang masih terus dihadapi Indonesia. Tanpa intervensi yang terarah dan berkelanjutan, Indonesia tidak hanya kesulitan mengurangi angka kemiskinan tetapi justru akan menghadapi gelombang baru kemiskinan yang lebih sulit untuk dientaskan. Untuk itu, pemerintah tidak mungkin selamanya melakukan social protection, tetapi juga harus menggeser paradigma menuju community empowerment.

“Penguatan kemandirian ekonomi desa jadi sebuah keniscayaan dan melalui upaya swasembada pangan, swasembada energi, swasembada air yang terintegrasi dan berkelanjutan adalah sebuah keharusan. Inilah pilar transformasi struktural yang akan mengantarkan Indonesia menjadi negara yang Bersatu berdaulat, maju, dan berkelanjutan,” ujar Dr. (HC). Drs. H.A. Muhaimin Iskandar, M.Si., Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat (Menko PM) Republik Indonesia (RI) yang diwakili oleh Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris, pada Selasa (17/6).

Deputi Bidang Koordinasi Pemberdayaan Desa, Desa Tertinggal, dan Desa Tertentu Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris

Dalam Seminar Nasional yang bertajuk Seminar Nasional bertajuk “Optimalisasi Kelembagaan Ekonomi Desa Menuju Masyarakat Berdaya Saing” di Balai Sidang, Kampus UI Depok, ia juga memaparkan tiga strategi pengentasan kemiskinan dari desa. Pertama, Optimalisasi kelembagaan ekonomi desa, seperti BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih. Hal ini dilakukan untuk memperkuat kemandirian ekonomi masyarakat desa melalui pengelolaan potensi lokal secara profesional dan berkelanjutan.

Selanjutnya, menciptakan lapangan kerja lokal, terutama bagi kelompok miskin. Penciptaan lapangan kerja ini diarahkan melalui program padat karya dan pemberdayaan usaha agar masyarakat terlibat langsung dalam aktivitas ekonomi produktif di desa. Terakhir adalah menggerakkan sektor pangan dan usaha skala desa. Penguatan ini berfungsi sebagai jaring pengaman sosial berkelanjutan dengan memnastikan akses terhadap produksi, distribusi, dan konsumsi pangan berbasis potensi lokal.

Rektor UI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU

Sementara itu, Rektor UI Prof. Dr. Ir. Heri Hermansyah, S.T., M.Eng., IPU., dalam sambutan pembukaannya menekankan bahwa pembangunan desa merupakan bagian integral dari upaya membangun bangsa secara menyeluruh. “Desa yang kuat, mandiri, dan berdaya saing merupakan fondasi penting dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi nasional yang adil dan merata,” katanya. Ia mengakui bahwa meskipun lebih dari 65.000 BUMDes telah terbentuk sejak UU No. 6 Tahun 2014, tantangan terkait tata kelola, akses pembiayaan, SDM, dan adaptasi digitalisasi masih harus dihadapi.

Prof. Heri menyambut baik inisiatif Koperasi Desa Merah Putih sebagai pelengkap ekosistem kelembagaan ekonomi desa dan berharap seminar ini dapat melahirkan sinergi yang kuat antara BUMDes dan koperasi. “Seminar ini bukan hanya ajang diskusi akademik, namun lebih dari itu, merupakan ruang temu gagasan antar pemangku kepentingan,” kata Prof. Heri.

Sebagai institusi keilmuan, Prof. Heri menyampaikan bahwa UI berkomitmen menjadi katalisator perubahan melalui riset, edukasi, dan pendampingan. Dari seminar ini, UI berharap lahir rumusan kebijakan yang memperkuat sinergi kelembagaan antara BUMDes dan Koperasi Merah Putih, model kemitraan produktif dengan BUMN dan perbankan, serta praktik-praktik terbaik yang dapat direplikasi secara nasional.

Adapun, dalam acara ini juga menampilkan pemaparan penting dengan tema “Kebijakan dan Sinergi Pengembangan BUMDes dan Koperasi Desa Merah Puti”. Pada sesi ini, menghadirkan sejumlah narasumber di antaranya Rektor IPB University Prof. Dr. Arif Satria, S.P., M.Si.; Deputi Bidang Pengembangan Usaha Koperasi Panel Barus; dan Presiden Direktur Pertamina Foundation, Agus Mashud S Asngari.

Sesi kedua, yang dikemas dalam bentuk diskusi panel, membahas “Best Practice dan Strategi Inovasi untuk Penguatan BUMDes dan Koperasi Desa Merah Putih” dengan menampilkan lima narasumber, yaitu Direktur Penyerasian Rencana dan Program Kemendesa PDTT Rafdinal; SVP Micro Business Development Bank BRI Dani Wildan; Senior Vice President of Small Medium Enterprise & Micro Risk at PT Bank Mandiri (Persero) Muhammad Gumilang; Pemerhati BUMDesa Nurfalah Zahir; dan Yani Setiadi, S.Sos., M.M., yang hadir secara online.

Related Posts