Pariwisata Indonesia merupakan surga bagi para pelancong yang ingin menikmati keindahan alamnya. Akan tetapi banyak hal yang menghalangi para pelancong asal luar negeri menikmati dalam kunjungan berlibur di Indonesia karena minimnya fasillitas dan infrastruktur di daerah potensi pariwisata, serta tidak ada dukungan transaksi keuangan modern.
Hal tersebut menjadi pembahasan dalam Global Network Week (GNW) di Gedung Prof. Wahjudi Prakarsa Kampus UI Salemba, Senin (16/10/2017). Pada sesi ini peserta diajak berdiskusi tentang bagaimana peran pelayanan terpadu menjadi sangat penting dalam membangun sektor industri parawisata.
Sektor manufaktur saat ini tidak lagi menjadi motor utama ekonomi indonesia, yang menjadi motor utama perekonomian salah satunya adalah sektor pariwisata. Sektor pariwisata Indonesia berusaha untuk dikembangkan, demi menarik lebih banyak turis asing masuk Indonesia.
Hal terbaik yang dapat dilakukan mengkalkulasi masalah, dan menentukan prioritas, membangun area-area seperti area pariwisata, kawasan industri, pelabuhan, bandara, dan infrastruktur yang lain, membangun jaringan komunikasi yang dapat menjangkau seluruh kepulauan.
Saat ini Bali telah dipenuhi turis dari berbagai penujuru dunia. Maka, NTB dapat menjadi salah satu destinasi pariwisata yang lain.
Indonesia memiliki slogan “Wonderful Indonesia”, menggambarkan KSPN (Kawasan Strategis Pariwisata Nasional) yang dicatat dalam PP 50 tahun 2011 tentang Rencana Induk Pembangunan Kepariwisataan Nasional tahun 2010-2025 “so you know there are so many area that are promising for tourism”.
Menurut Presiden Asosiasi Hotel dan Restauran Indonesia, Dr. Hariyadi Sukamdani industri pariwisata dalam tiga tahun terakhir menunjukkan peningkatan pertumbuhan, dimana pada 2016 sektor pariwisata berkontribusi atas 8% PDB Indonesia.
Pemerintah menargetkan peningkatan hingga 13% PDB pada tahun berikutnya. Salah satu industri yang terkait erat adalah industri perhotelan, dimana suplai hotel saat ini mencapai 97.117 dan supplai baru diperkirakan mencapai 26.868 kamar baru dalam dua tahun ke depan.
Saat ini industri perhotelan mengalami pergeseran ke travel tematik meliputi, petualangan aktif, wisata kuliner, belanja, dsb. Isu utama dalam industri hotel saat ini adalah peran pemesanan digital dan online yang mempermudah pelanggan dalam memesan.
Selain itu perkembangan internet dan social media mempercepat pertumbuhan industri ini, dimana pemesanan secara online memberikan pelanggan kemampuan untuk kustomisasi kenutuhan mereka dalam memesan hotel.
Competitive advantage utama dari sektor industri hotel di Indonesia adalah keramahan dan pelayanan kepada pelanggan, dengan memadukan budaya local, toleransi, dan keberagaman.
Tujuan utama dari strategi ini adalah meghadirkan pelayanan yang prima, yaitu melampaui ekspektasi pelanggan. Karena mempertahankan pelanggan lebih murah dibandingkan mendapatkan pelanggan baru, oleh karena itu sangat penting bagi industri hotel untuk mempertahankan pelanggan dengan pelayanan yang prima.
Sumber : feb.ui.ac.id
Ilustrasi : shutterstock.com