id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

RSUI Gelar Seminar dan Diskusi, Bahas Layanan Primer di RumahSakit

Demi meningkatkan pelayanannya, Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mengadakan kegiatan Semiloka: Keberadaan Layanan Primer di Rumah Sakit. Kegiatan ini dilaksanakan pada Senin, 13 Mei 2019 di Auditorium RSUI, Depok.

Topik yang dibahas dalam semiloka ini adalah proses pendidikan tahap profesi (pembelajaran klinik) bagi calon dokter. Saat ini, proses pembelajaran klinik yang dilakukan di puskesmas dinilai kurang bisa memberikan pengalaman hands on experience. Hal ini diakibatkan minimnya jumlah kasus yang sesuai dalam mencapai tujuan pendidikan dokter dan tenaga kesehatan untuk dapat bekerja di layanan kesehatan tingkat pertama/primer seperti rumah sakit.

Pada kegiatan ini, Rektor UI, Prof.Dr.Ir.Muhammad Anis, M.Met yang diwakili oleh Dekan Fakultas Kedokteran UI (FKUI), Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH., MMB, menungkapkan harapannya bagi RSUI yang merupakan bagian dari Academic Health System UI (AHS UI). “Semoga peran AHS UI bisa sesuai dengan tujuannya, meningkatkan kualitas pendidikan dan layanan kesehatan,” katanya.

Sementara itu, Direktur Utama RSUI, Dr. dr. Julianto Witjaksono, Sp.OG (K)., MGO, berharap kegiatan ini dapat memberi manfaat. “Semoga hasil diskusi hari ini dapat berguna bagi RS UI dan kita semua,” ungkapnya.

Kegiatan semiloka dibagi menjadi dua sesi, yaitu seminar dan diskusi dalam bentuk Focus Grup Discussion (FGD). Pada seminar, peserta kegiatan diberi paparan untuk mengidentifikasi permasalahan, tantangan, serta upaya mengatasi topik yang dibahas. Kemudian, hal tersebut dibahas dalam FGD untuk menemukan solusi bersama.

FGD diikuti oleh perwakilan dari berbagai pihak, mulai dari pemangku kebijakan (Kemristekdikti, Kemkes, BPJS), pihak UI sebagai perwakilan institusi pendidikan, pengelola pendidikan Rumpun Ilmu Kesehatan (RIK UI), Direksi RS jejaring Academic Health System, serta Alumni UI.

Hasil dari diskusi tersebut ialah rumusan kebijakan yang nantinya dapat menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam mendukung program pendidikan klinis berkualitas bagi calon dokter melalui layanan primer di RS.

Related Posts