id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI dan Pemda 3T Siap Bentuk Konsorsium, Perluasan Akses Pendidikan Bagi Putra-Putri Terbaik Bangsa

Universitas Indonesia (UI) bersama Pemerintah Daerah 3T (Tertinggal, Terdepan, dan Terluar) siap membentuk konsorsium guna membuka akses pendidikan seluasnya bagi putra-putri terbaik bangsa. Hal tersebut disampaikan dalam pertemuan jajaran pimpinan UI dengan para Bupati dan Perwakilan Daerah 3T, yang dilaksanakan pada Kamis (8/5), di Ruang Sidang, Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok.

Menurut Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D., pertemuan ini bertujuan untuk menyatukan pandangan dan langkah bersama guna mengatasi tantangan yang dihadapi masyarakat daerah 3T, terutama dalam hal pemerataan akses pendidikan, peningkatan sumber daya manusia (SDM), dan penguatan ekonomi daerah.

“Kami meyakini, dengan kolaborasi yang kuat antara UI, pemerintah pusat dan daerah, serta para pemangku kepentingan, kita bisa menjadikan daerah 3T tidak hanya terdepan secara geografis, tetapi juga dalam kualitas pendidikan dan pembangunan manusia. Untuk itu, kita membutuhkan riset yang relevan, pengabdian yang berkelanjutan, dan pendidikan yang bisa diakses oleh seluruh lapisan masyarakat,” ujar Prof. Mahmud.

Saat ini, UI menyediakan jalur masuk bagi putra-putri dari daerah 3T. Berdasarkan prestasi untuk program Sarjana dan Vokasi, jalur masuk meliputi Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB), dan Seleksi Jalur Prestasi (SJP). UI juga menyediakan program beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi (ADik) dari pemerintah dengan skema ADik Wilayah Papua dan ADik Daerah Khusus/3T. Selain itu, jalur SIMAK Pascasarjana tersedia untuk program Magister, Profesi, Spesialis, dan Doktor.

“Tahun ini, ada 48 calon mahasiswa baru dari daerah 3T yang diterima di UI melalui jalur SNBP dan tersebar di 35 program studi. Sebanyak 9 calon di antaranya adalah penerima KIP Kuliah. UI juga membuka kesempatan bagi putra-putri daerah untuk mengikuti pendidikan kelas dunia melalui Program Kelas Khusus Internasional yang memberi peluang mobilitas dan pengembangan kepemimpinan internasional,” ujar Prof. Dr. Luthfiralda Sjahfirdi, M.Biomed selaku Direktur Penerimaan Mahasiswa Baru UI.

Mahasiswa yang diterima di UI nantinya akan memperoleh kesempatan untuk mengakses pendidikan berkualitas, terlibat dalam penelitian, dan turut serta dalam program pengabdian kepada masyarakat. Ketiga program ini dijalankan bersama dengan berbagai mitra dari dalam dan luar negeri. Direktur Pendidikan, Prof. Dr. Vivi Fauzia, S.Si., M.Si., mengatakan, UI menjalankan berbagai program pendidikan, di antaranya Rekognisi Pembelajaran Lampau, Merdeka Belajar Kampus Merdeka, Pra- Pasca/Matrikulasi, Pendampingan Perguruan Tinggi Daerah, Kerja Sama Pendidikan Bergelar, Fast Track, Pembimbingan Bersama, dan Double Degree/Joint Degree.

“Dengan adanya kerja sama UI dan Pemerintah Daerah 3T, kami berharap putra-putri daerah terbaik dapat memilih program pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan daerahnya. Kesempatan ini terbuka bagi siapa saja yang unggul di bidang akademik maupun non-akademik yang ingin melanjutkan pendidikan di jenjang D3, S1, hingga pasca-sarjana,” ujar Prof. Vivi.

Sementara itu, Direktur Pendanaan dan Ekosistem Riset, Prof. apt. Rani Sauriasari, M.Med.Sci., Ph.D., menyampaikan peluang riset untuk pengembangan daerah. Berdasarkan Surat Keputusan Rektor Nomor: 1738/SK/R/UI/2020, fokus riset UI mencakup lima topik utama, yakni Kesehatan dan Kesejahteraan; Energi dan Sumber Daya Material; Masyarakat Inovatif dan Terhubung; Bumi, Iklim, dan Lingkungan; serta Ketahanan dan Keamanan. Melalui studi berbasis riset, mahasiswa dapat berkontribusi dengan melakukan penelitian yang berdampak bagi masyarakat 3T.

Tak hanya program pendidikan dan riset, UI juga berkomitmen mengembangkan daerah 3T melalui program pengabdian kepada masyarakat. Direktur Pengabdian Masyarakat dan Inovasi Sosial, Dr. L.G. Saraswati Putri, S.S., M.Hum., menyebut UI telah banyak menjalankan program pengabdian di wilayah 3T. Beberapa kegiatan yang dijalankan, meliputi pengembangan UMKM, edukasi, pencegahan stunting dan anemia, net zero emission, pemberdayaan anak dan wanita, pelestarian budaya, serta K2N.

Pengembangan desa wisata berbasis UMKM salah satunya dilakukan di Desa Wisata Sailing, Kelurahan Tanggamus, Lampung. Di Atambua, Tim Pengabdi UI pernah membangun akses air bersih di SD Inpres Motaain dan memberikan layanan kesehatan bagi masyarakat setempat. Upaya pencegahan stunting juga dilakukan di Nusa Tenggara Barat dengan melibatkan kader kesehatan.

“Seluruh program ini tentunya membutuhkan sinergi dengan berbagai pihak, terutama pemerintah setempat. Untuk itu, melalui pertemuan ini, kita dapat memetakan bersama apa yang menjadi kebutuhan masing-masing daerah dan potensi apa yang bisa dikembangkan, sehingga program yang dijalankan ke depannya tepat sasaran,” ujar Dr. Saraswati.

Atas program-program yang dijalankan tersebut, Bupati Nias Utara, Amizaro Waruwu, S.Pd., M.IP, mengapresiasi langkah UI yang telah menyediakan berbagai program untuk meningkatkan kualitas SDM negeri. Menurutnya, ada banyak hal yang harus ditindaklanjuti terkait program kerja sama, baik di bidang penelitian, pendidikan, serta pengembangan SDM dan UMKM.

“Nias Utara memiliki potensi yang sangat besar untuk pariwisata, perikanan, dan pertanian, Tentunya, apa yang dibicarakan dalam pertemuan ini harus ditindaklanjuti. Kami daerah tertinggal harus ditopang dan didampingi karena memiliki kondisi-kondisi khusus, seperti keterbatasan keuangan, sumber daya manusia, dan networking. Kerja sama dengan UI adalah pintu kami masuk ke dunia yang lebih luas. Artinya, seluruh program ini kami dukung dan akan dilanjuti dengan MoU dan PKS,” kata Bupati Amizaro.

Penulis: Tim Direktorat Humas, Media, Pemerintah, Internasional UI

Related Posts