Sebagai kampus percontohan pelaksanaan Program Cek Kesehatan Gratis (CKG), Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan pemeriksaan kesehatan, pada Jumat (23/5), di Selasar Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU), Kampus UI Depok. Program yang dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Republik Indonesia (RI) ini, ditinjau langsung oleh Wakil Menteri Kesehatan (Wamenkes) RI, Prof. dr. Dante Saksono Harbuwono, Sp.PD-KEMD., Ph.D, dan Wali Kota Depok, Supian Suri.
“Luar biasa antusiasme masyarakat pada Program Cek Kesehatan Gratis. Dengan dibantu oleh perawat dan Dinas Kesehatan Kota Depok, kolaborasi antara UI dan Wali Kota Depok memberikan kesempatan bagi sivitas akademika UI dan warga umum untuk melakukan pemeriksaan gratis,” kata Prof. Dante.
Program CKG adalah program pemerintah yang menyediakan layanan pemeriksaan kesehatan gratis untuk seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari bayi, balita, anak sekolah, remaja, dewasa, hingga lansia. Program ini bertujuan untuk mendeteksi dini penyakit, mencegah penyakit, dan meningkatkan kualitas hidup masyarakat.
Prof. Dante menyampaikan, sasaran dari program ini akan terus berkembang secara bertahap, hingga seluruh masyarakat Indonesia bisa melakukan pengecekan. Pemeriksaan akan dimulai dari anak sekolah hingga masyarakat umum, sehingga Kemenkes dapat mengidentifikasikan penyakit dengan risiko besar yang belum terdeteksi.
Pemeriksaan kesehatan yang diikuti lebih dari 500 peserta ini mencakup tes antropometri—terdiri atas pengukuran tinggi badan, berat badan, dan lingkar perut—tes tanda-tanda vital, cek gula darah, serta konsultasi kesehatan dengan dokter. Dari pemantauan yang dilakukan, ditemukan banyak peserta yang menderita hipertensi dan obesitas, bahkan ada yang memiliki kolesterol tinggi. Peserta dengan kondisi tidak baik diimbau untuk melanjutkan pemeriksaan ke klinik kesehatan.
“Kalau kita tahu sejak dini ada hipertensi atau obesitas, edukasi dan intervensi bisa dilakukan lebih awal. Ini akan mencegah penyakit-penyakit berat seperti stroke atau serangan jantung. Tentunya, mengobati penyakit jantung jelas lebih mahal daripada mencegahnya. Ini cara kita menekan biaya kesehatan nasional,” ujar Prof. Dante.
Lebih lanjut ia mengatakan, program CKG juga bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya gaya hidup sehat dan memberdayakan individu untuk lebih peduli terhadap kesehatannya sejak dini. Program ini tidak hanya mencakup skrining, tetapi juga edukasi kesehatan. Selain itu, tindak lanjut medis dilakukan selaras dengan transformasi sistem kesehatan nasional dari pendekatan kuratif ke promotif-preventif.
Adapun, Najwa Syahrira yang merupakan salah seorang peserta CGK berharap, kegiatan ini bisa dilakukan setiap tahunnya karena sangat bermanfaat bagi masyarakat. Ia juga berharap, tes kesehatan yang diberikan bisa ditambah, seperti tes golongan darah atau konsultasi kesehatan mental.
Sementara itu, Aulia Tour Rahmi yang merupakan mahasiswa UI merasa terbantu dengan pemeriksaan kesehatan gratis ini. “Pemeriksaan ini membuat saya mengetahui apakah tubuh saya baik-baik saja atau tidak, sehingga jika terjadi masalah, penanganan bisa dapat dilakukan dengan segera,” ujarnya.
Penulis: Tim Direktorat Humas, Media, Pemerintah, dan Internasional UI