id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Kukuhkan 2 Guru Besar Bidang Kimia

Pada hari Rabu (24/04/2019) kemarin telah dikukuhkan dua guru besar tetap Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam bidang kimia Universitas Indonesia (FMIPA UI) yaitu Prof. Dr. Yoki Yulizar, M. Sc dan Prof. Dr. Ivandini Tribidasari Anggraningrum, S. Si, M.Sc., MPHil., Ph. D yang bertempat di Balai Sidang UI Kampus Depok.

Dalam acara yang dihadiri oleh guru besar dari beberapa fakultas di UI, guru besar dari beberapa Universitas di Indonesia, dan hadirin tamu undangan ini, Prof. Yoki Yulizar menyampaikan pidato pengukuhan yang berjudul “Peningkatan Kinerja Nanomaterial melalui Modifikasi Kimia Antarmuka.”

Nanomaterial jenis logam, oksida logam, ligan, polimer, surfaktan, atau senyawa kompleka lainnya di sintesis untuk membentuk nanokomposit. Metode yang digunakan beliau melalui dua pemodifikasi tinggi hasil penelitiannya, dan dengan hasil tersebut menghasilkan nanokomposit dengan kinerja yang tinggi, sehingga menjadi solusi untuk digunakan dalam industri dan mengurangi permasalahan air limbah.

Seperti yang kita ketahui, permasalahan pencemaran limbah terutama limbah air menjadi ancaman yang cukup serius. Sejumlah limbah beracun tersebut antara lain ion logam berat, zat
warna, polimer, dan deterjen.

Jika terakumulasi dalam jumlah besar dan berlangsung dengan intensitas yang cukup lama, ion logam berat dapat menyebabkan kerusakan tubuh pada mahluk hidup dan mencemari air. Penelitian dengan berbagai metode untuk menanggulangi permasalahan ini pun sudah banyak, diantaranya cara ekstraksi pelarut, konversi dan degradasi senyawa, adsorpsi dengan bio material, dan beberapa metode lainnya.

Dalam hal ini, Prof. Yoki berhasil menemukan metode lain dan dapat mengurangi permasalahan akibat air limbah. Prof. Ivandini pun memulai pidatonya setelah Prof. Yoki selesai, yaitu pidato pengukuhan berjudul “Diamond Berkonduktivitas Listrik sebagai Material Unggul dalam Monitoring Kesehatan, Pengelolaan Lingkungan dan Penyediaan Energi”. Diamond atau berlian diketahui
memiliki daya ekonomis yang sangat tinggi, baik sebagai alat pembayaran maupun perhiasan.

Karakteristik diamond yang sangat stabil dan memiliki tingkat kekerasan tinggi, tetapi tidak dapat menghantarkan listrik, sehingga tidak dapat digunakan sebagai elektroda dalam sistem elektrokimia. Prof. Ivandini mengembangkan teknik sintesis diamond (bukan perhiasan-Red) yang memungkinkan modifikasi diamond dengan partikel lain agar diamond memiliki konduktivitas
listrik dapat dibuat.

Salah satu cara yang paling populer adalah memberikan doping boron (boron-doped diamond, BDD) sebagai elektroda menjadi populer karena sifat-sifat unggul  yang dihasilkan dan memungkinkan BDD untuk digunakan sebagai sensor dan detektor yang sensitif, tahan lama, dan aman bagi mahluk hidup.

BDD juga sesuai untuk digunakan dalam pengelolaan limbah, karena elektrolisis BDD terbukti efektif mengubah senyawa-senyawa organik menjadi CO2 dan H2O dengan meminimalkan pembentukan senyawa antara yang berbahaya bagi lingkungan. Potensi BDD dalam penyediaan energi juga telah dilaporkan melalui aplikasinya sebagai baterai, super kapasitor, dan fuell cell.

Prof. Yoki Yulizar dan Prof. Ivandini Tribidasari Anggraningrum merupakan guru besar tetap ke – 8 dan ke – 9 yang dikukuhkan oleh Universitas Indonesia sepanjang 2019 per 24 April kemarin. Universitas Indonesia yakin bahwa kontribusi akademisi mampu mengubah wajah Indonesia yang lebih baik. Dari UI untuk Indonesia.

Related Posts