id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Academic Lecture Hingga Cultural Bazaar Warnai AYCF

Universitas Indonesia > Berita > Academic Lecture Hingga Cultural Bazaar Warnai AYCF

Depok, 19 Mei 2023. Universitas Indonesia (UI) menjadi tuan rumah The 18th ASEAN and 8th ASEAN+3 Youth Cultural Forum (AYCF) 2023 yang diadakan oleh ASEAN University Network (AUN). Perhelatan yang dibuka pada Senin (15/05) lalu ini diikuti oleh 100-150 delegasi dari berbagai negara, antara lain Indonesia, Singapura, Thailand, Filipina, Malaysia, Vietnam, Brunei Darussalam, China, dan Korea Selatan.

Usai membuka rangkaian acara dengan berbagai pertunjukan budaya dari berbagai negara di Asia, AYCF 2023 juga dimeriahkan dengan talk show akademik yang berlangsung Selasa (16/05), di Balai Sidang UI. Melalui sesi Academic Lecture, Direktur Indonesian Dance Festival, Ratri Anindyajati menceritakan perjalanan dan motivasinya memperkenalkan kebudayaan Indonesia ke seluruh dunia. Menurutnya, segala sesuatu dapat dimulai dengan membangun creative mindset atau pemikiran yang kreatif.

Istilah kreatif selalu diidentikkan dengan seni, seolah hanya bisa dilakukan oleh seniman. Padahal, menurut Ratri, ini memiliki makna yang jauh lebih luas. Kreativitas adalah bagaimana cara seseorang berpikir dan melihat dunia dari sudut pandang yang berbeda atau out of the box. Membangun kreativitas dalam berpikir dapat dilatih melalui kebiasaan sehari-hari. “Sesederhana kita berani memiliki cita-cita yang berbeda, memilih jalan hidup yang berbeda, tidak linear seperti yang dikatakan masyarakat pada umumnya—sekolah, bekerja, lalu menikah dan berkeluarga. You choose your own path, you are the artist of your life, thus manifest your dreams,” kata Ratri.

Sebagai seorang produser seni independen, Ratri menyebut bahwa untuk menjadi seorang kreatif (creativity in action), diperlukan kemampuan untuk menembus keterbatasan dan tantangan-tantangan dalam berkarya. Misalnya, ketidakpastian penghasilan di industri kreatif yang dapat diatasi dengan menabung dan berinvestasi, juga mempertahankan produktivitas dengan beradaptasi dan sesekali melakukan jeda dan refleksi. “Terakhir, berbaik hatilah pada diri sendiri, lakukan refleksi, ambil jeda, pelajari hobi baru saat jenuh,” ujar Ratri.

Rangkaian AYCF 2023 dilanjutkan dengan keseruan ASEAN Art & Cultural Bazaar yang dilangsungkan di pelataran terbuka Pusat Kegiatan Mahasiswa (pusgiwa) UI. Riuh ramai terdengar dari berbagai stan. Para delegasi memperkenalkan pakaian, makanan, tarian, pernak-pernik, hingga permainan tradisional dari negaranya. Sesekali mereka bernyanyi dan menari bersama sambil bertukar cerita tentang sejarah kebudayaan masing-masing negara. Kemeriahan berlangsung hingga sore hari.

Delegasi dari Filipina, Marinel Palaganas dan Jackie Mercado mengatakan, melalui AYCF 2023, generasi muda ASEAN mendapatkan wadah untuk belajar satu sama lain dan membangun pemahaman yang lebih baik tentang budaya dan tradisi di seluruh kawasan ASEAN. “Ini kali pertama saya datang ke Indonesia. Saya sangat senang dan terhormat bisa dikelilingi oleh berbagai budaya, kepercayaan, dan berbaur dengan mereka di waktu yang sama. Dari kesempatan ini saya belajar bahwa kita memiliki banyak kesamaan dan perbedaan budaya. Jadi, saya sangat menikmatinya,” ujar Marinel.

Sementara itu, Jackie menilai forum ini dapat memperkuat kerja sama dan keterhubungan antar negara-negara anggota ASEAN dalam bidang budaya dan seni. “Menurut saya, acara seperti ini sangat penting, khususnya untuk generasi muda seperti kita, yang baru saja menghadapi pandemi. Kita membutuhkan ini untuk kembali terhubung satu sama lain,” kata Jackiey.

Dalam pameran kebudayaan (cultural exhibition), para delegasi membawa pernak-pernik adat dan menghiasnya di stan masing-masing. Beberapa dari mereka bahkan mengajarkan cara membuatnya. Sky, seorang delegasi Thailand, mengatakan sangat senang dengan antusiasme para pengunjung terhadap kebudayaan yang dipamerkan. “Kami sangat senang hadir di sini, bisa mengajak banyak delegasi dan pengunjung untuk belajar menganyam Tung Sai Moo, dekorasi tradisional dari Thailand Utara. Pengunjung juga bisa mencicipi makanan seperti Kanom Ping dan Look Yee, ini sangat keren,” ujar Sky.

Sebagai bentuk apresiasi atas partisipasi seluruh delegasi, dalam penutupan bazar kolaboratif, Kasubdit Pengembangan Minat & Bakat Direktorat Kemahasiswaan UI, Dr. Drs. AG. Sudibyo, M.Si. mengumumkan pemenang stan terbaik. Juara pertama diraih oleh Malaysia dan juara kedua diraih oleh Filipina