iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dari Sampah jadi Berkah, Hasil Daur Ulang Sampah di Wilayah Kaki Gunung Rinjani

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ilmu Keperawatan > Dari Sampah jadi Berkah, Hasil Daur Ulang Sampah di Wilayah Kaki Gunung Rinjani

Banyaknya sampah di tempat wisata sampai saat ini masih menjadi salah satu permasalahan terbesar bagi daerah pariwisata di Indonesia. Penumpukan sampah di area wisata akan berdampak buruk pada lingkungan sekitar. Mulai dari pencemaran ekosistem gunung, pencemaran udara, hingga berdampak langsung pada kesehatan manusia. Jika tidak dikelola dengan baik, sampah akan merusak lingkungan dan mengganggu kenyamanan wisatawan hingga bisa berujung pada penurunan angka pengunjung.

Salah satu destinasi wisata yang memiliki permasalahan dalam pengelolaan sampah, yaitu Kecamatan Sembalun, Lombok Timur yang berada di wilayah kaki Gunung Rinjani (3.726 mdpl). Daerah ini meliputi enam desa dengan udara sejuk, berketinggian 800 mdpl–1.250 mdpl. Kecamatan ini berkembang menjadi agrowisata yang mengundang wisatawan lokal, nusantara, dan mancanegara untuk menikmati panorama alam dan udara segar pegunungan. Sayangnya, di sana masih banyak sampah yang berserakan dan bertumpuk, baik sampah domestik maupun nondomestik.

Untuk mendukung pengelolaan sampah di kawasan wisata Kecamatan Sembalun, Tim Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia (FIK UI) melaksanakan kegiatan pemberdayaan dengan tema kegiatan “Empowering Community in Health Literacy for Sustainable Tourism in Sembalun Village, East Lombok, NTB” melalui pemberian edukasi dan pelatihan pemilahan dan pengelolaan sampah kepada ibu-ibu kader di Desa Sajang, Sembalun, pada Sabtu (26/08).

Pengmas ini dilakukan di Desa Sajang dengan melibatkan 25 peserta. Keterlibatan kader dalam program ini diharapkan dapat mengatasi masalah sampah setempat secara berkelanjutan melalui dua kegiatan utama, yaitu edukasi dan pelatihan. Sebelum diberikan edukasi, para kader mengerjakan pre-test sebagai alat ukur pengetahuan para kader oleh Tim Pengmas FIK UI.

“Sampah memang menjadi masalah yang kompleks di Desa Sajang. Jumlah sampah di desa ini cukup tinggi dan sulit untuk didaur ulang karena pengelolaannya masih belum optimal. Kami berharap dengan adanya pengabdian masyarakat ini bisa membantu para kader untuk meningkatkan pengetahuan dan kemampuan pemilahan dan pengelolaan sampah untuk dipraktikkan secara berkelanjutan,” ujar Kepala Desa Sajang, Lalu Kanahan.

Ns. Rona Cahyantari Merduaty, S.Kep., M.AdvN., selaku perwakilan dari dosen FIK UI, menyampaikan materi mengenai definisi sampah, pentingnya pemilahan dan pengelolaan sampah, cara memilah dan mengelola sampah, serta dampak pengelolaan dan pemilahan sampah yang buruk bagi kesehatan dan lingkungan. Setelah itu, para peserta dibagi menjadi tiga kelompok untuk diberikan pelatihan cara mengelola sampah menjadi barang yang berguna dan bernilai jual dengan didampingi oleh fasilitator. Setiap kelompok peserta berhasil membuat tempat pensil, tas, dan gantungan pintu dari sampah rumah tangga. Setelah selesai, peserta kembali diberikan post-test untuk melihat perkembangan kemampuan kognitif para kader setelah diberikan edukasi.

FIK UI mengangkat isu sampah dalam kegiatan pengabdian masyarakat ini agar setiap orang memiliki perhatian yang serius dalam menyelesaikan masalah sampah. Hal ini tidak hanya berdampak kepada lingkungan, tetapi juga kesehatan. Perawat memiliki peran penting dalam memberikan edukasi mengenai literasi kesehatan, salah satunya mengenai pentingnya menjaga kebersihan lingkungan sekitar. Perawat berperan dalam mencegah meningkatnya angka kejadian penyakit dengan memberi asuhan keperawatan, edukasi atau penyuluhan, pengelola pelayanan keperawatan, dan peneliti.

Tim Pengmas FIK UI terdiri atas Hening Pujasari, S.Kp., M.Biomed., MANP., Ph.D., (Ketua tim pengmas); Ns. Rona Cahyantari Merduaty, S.Kep., M.AdvN.; Ns. Silvia Elki Putri, M.Kep.; Ns. Edian Fitriana, S.Kep.; dan lima mahasiswa FIK UI, yaitu Alfisyah Salwa, Hanifa Zahrah Shalihah, Jihan Rahayu Marion, Septia Eka Ilhami, dan Risya Fitri Salsabilla.

Related Posts