id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Doktor FKG UI Teliti Kajian Interaksi Antigen Bakteri Periodontal & Candida Albicans

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran Gigi > Doktor FKG UI Teliti Kajian Interaksi Antigen Bakteri Periodontal & Candida Albicans

Program Doktor Ilmu Kedokteran Gigi, Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI) menyelenggarakan sidang terbuka promosi doktor dengan promovendus drg. Muhammad Ihsan Rizal, M. Kes. Ia memaparkan bahwa periodontitis merupakan hasil interaksi kompleks antara disbiosis polimikroba oral dan perubahan respons imun yang ditandai dengan kerusakan jaringan pendukung gigi. Penyakit ini merupakan salah satu penyebab kehilangan gigi dan prevalensinya di Indonesia masih sangat tinggi yaitu 74,1%.

Minimalisasi gaps in knowledge yang ditawarkan pada penelitian ini adalah mengidentifikasi biomarker terkait dengan faktor mikrobial dan respons host yang dapat membedakan tingkat keparahan periodontitis. Penelitian ini juga mengintegrasikan data klinis (status periodontal) dan “omics” untuk memfasilitasi pendekatan sistem biologi agar lebih memahami mekanisme periodontitis, sehingga dapat meningkatkan ketepatan diagnosis dan kualitas penatalaksaannya.

Muhammad Ihsan Rizal, M. Kes. dinyatakan lulus dengan predikat “cumlaude” (4.0) dan merupakan doktor ke-122, juga doktor keempat yang lulus tahun ini. Pada sidang promosi doktor tersebut, Ihsan menyampaikan disertasi yang berjudul “Kajian Interaksi Antigen Bakteri Periodontal dan Candida Albicans dengan Respons Imun Humoral Saliva Subjek Periodontitis Berbagai Stage”.

Sidang promosi doktor tersebut diketuai oleh Prof. Dr. M. F. Lindawati S.Kusdhany, drg., Sp.Pros(K), Dekan FKG UI, dengan promotor Prof. Endang Winiati Bachtiar, drg., M.Biomed, Ph.D., PBO, ko-promotor 1 Prof. drg. Boy M. Bachtiar, M.S., Ph.D., PBO, dan ko-promotor 2 Prof. Dr. Yuniarti Soeroso, drg., Sp.Perio(K). Tim penguji pada sidang tersebut adalah Dr. Ferry Gultom, drg., M.Biomed, PBO, Prof. Dr. Boedi Oetomo Roeslan, drg., M.Biomed, PBO, Prof. Dr. Melanie S. Djamil, drg., M.Biomed, PBO, Prof. Dr. Retno D. Soejoedono, drh, MS, dan Dr. Natalina, drg., Sp.Perio(K).

Penelitian yang dilakukan oleh Ihsan menggunakan teknik berbasis imunologi untuk mendeteksi antigen sekaligus produk respons imun humoral imunoglobulin (Ig) A dan G pada saliva subjek penelitian. Untuk menganalisis keberadaan antigen di dalam saliva, setiap sampel dilakukan uji immunoblotting menggunakan serum antibodi primer poliklonal rabbit anti: Aggregatibacter actinomycetemcomitans, Treponema denticola, Porphyromonas gingivalis, Fusobacterium nucleatum, dan Candida albicans yang dikembangkan di Indonesia oleh Laboratorium Biologi Oral Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran Hewan Institut Pertanian Bogor.

Selanjutnya, Ihsan menjelaskan bahwa pada penelitian ini, antigen Aggregatibacter actinomycetemcomitans berhasil dideteksi pada sampel saliva subjek penelitian. Jika dihubungkan dengan keparahan periodontitis, maka keberadaan antigen Aggregatibacter actinomycetemcomitans tertinggi pada kelompok periodontitis yang paling berat (stage IV). Penggunaan sampel saliva sangat menguntungkan, karena pemeriksaan saliva tidak invasif, bahkan bila dibandingkan dengan pengambilan cairan krevikular gingiva terlebih pengambilan sampel darah.

Hasil penelitiannya juga menunjukkan terdapat presentasi antigen Fusobacterium nucleatum serta Candida albicans pada sistem imun humoral lokal dan sistemik yang berbeda berdasarkan keparahan periodontitis. “Keberadaan antigen Aggregatibacter actinomycetemcomitans serta respons antibodi terhadap antigen Fusobacterium nucleatum dan Candida albicans isolat Indonesia dapat menjadi biomarker keparahan periodontitis”, ujarnya. Sidang promosi doktor tersebut dilaksanakan secara daring melalui platform Zoom dan juga disiarkan di kanal Youtube Dentistry UI pada akhir

Related Posts