https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
Dorong Kebangkitan Ekonomi Umat, PEBS FEB UI dan Baznas RI Gelar Seminar Ekonomi Kurban Pasca Pandemi - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Dorong Kebangkitan Ekonomi Umat, PEBS FEB UI dan Baznas RI Gelar Seminar Ekonomi Kurban Pasca Pandemi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Ekonomi dan Bisnis > Dorong Kebangkitan Ekonomi Umat, PEBS FEB UI dan Baznas RI Gelar Seminar Ekonomi Kurban Pasca Pandemi

Dampak terjadinya pandemi Covid-19 tidak hanya menghantam kondisi kesehatan masyarakat, tetapi juga berpengaruh secara luar biasa pada berbagai sektor terutama sektor perekonomian. Untuk itu diperlukan kolaborasi dan sinergi berbagai pihak dalam mempercepat pemulihan ekonomi pascapandemi.

Guna menjawab tantangan tersebut, Pusat Ekonomi dan Bisnis Syariah (PEBS) Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia (FEB UI) bersama Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berupaya mendorong kembali kebangkitan ekonomi umat, terutama pada peternak mustahik (orang yang berhak menerima zakat). Hal ini dilakukan dalam rangka menyemarakkan Hari Raya Iduladha 1443 Hijriah dengan menggelar seminar “Ekonomi Kurban Pasca Pandemi” di Ruang Auditorium Soeriaatmadja, Kampus FEB UI Depok, pada Selasa (21/6).

Dalam pidato sambutan pembukaannya, Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan FEB UI, Arief Wibisono Lubis, Ph.D., mengatakan, perayaan Iduladha tidak hanya sekadar ibadah, namun lebih dari itu Iduladha memiliki dampak ekonomi yang luar biasa.

Menurut data 2021 lalu, potensi moneter atau keuangan dari kegiatan kurban di Indonesia mencapai 18,2 triliun rupiah dari total 2,2 juta pekurban. “Jika dikelola lebih baik lagi, mampu menguatkan ekonomi masyarakat dan memberdayakan peternak. Apalagi, saat ini kesejahteraan para peternak rakyat masih relatif rendah. Meskipun ada wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada ternak, potensi ekonomi kegiatan kurban tidak akan menurun tajam dibandingkan tahun sebelumnya,” ujar Arief.

Deputi I Bidang Pengumpulan Baznas RI, Arifin Purwakananta.

Senada dengan hal tersebut, Deputi I Bidang Pengumpulan Baznas RI, Arifin Purwakananta menyampaikan, pada momentum kurban setiap tahunnya, Baznas selalu menggaungkan gagasan utama pemerataan agar masyarakat di daerah pedesaan, pesisir, hingga perbatasan dapat menikmati daging kurban hasil sembelih dari wilayah perkotaan yang terbilang surplus.

Lebih lanjut, Arifin mengatakan, Baznas turut mendorong modernisasi dalam berkurban dengan menggencarkan “Kurban Online Baznas” sejak 2016 lalu. Terlebih, inovasi ini begitu relevan di masa pandemi.

Selain itu, Baznas turut menjamin keamanan hewan kurban, baik dengan pendampingan ketat maupun  pencegahan penularan, di seluruh Balai Ternak binaan Baznas dari  penyakit mulut dan kuku (PMK) yang sedang mewabah. “Baznas rutin memberikan edukasi pencegahan PMK kepada peternak mustahik sehingga mereka tidak panic selling dan turut melakukan pencegahan dini PMK,” kata Arifin.

Berdasarkan data Baznas dan PEBS FEB UI (2018), setiap tahun ada perputaran dana sebesar 69,9 triliun rupiah atau setara 3,8 persen APBN 2022 selama pelaksanaan kurban. Mengingat potensi tersebut, menurut Kepala PEBS FEB UI Rahmatina Awaliah Kasri, S.E, MIDEC, MBA, Ph.D., berkurban sebaiknya tidak hanya sekadar rutinitas untuk aspek spiritual umat Islam. Namun, harus berdampak pada peningkatan ekonomi bagi peternak hewan dan perbaikan gizi bagi masyarakat penerima.

“Tingkat konsumsi daging masyarakat Indonesia masih jauh di bawah negara tetangga, seperti Malaysia dan Singapura. Kini kondisi pasca pandemi sudah semakin baik. Dengan suplai yang semakin banyak, tentu kita harap harganya lebih terjangkau, peternak menjualnya dengan harga yang layak, sekitar 20% dari harga normal. Jadi, peternak, pemasok, penyembelih (jagal) yang bekerja di rumah potong dan stakeholder lainnya ikut merasakan peningkatan kesejahteraan ekonomi dari pelaksanaan kurban,” kata Rahmatina.

Acara yang dipandu Afidah Nur Aslamah dan dimoderatori oleh Andromeda Mercury ini,  menghadirkan pembicara lain, yaitu Direktur Perbibitan dan Produksi Ternak, Kementerian Pertanian, drh. Agung Suganda, M.Si., dan Deputi II Bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan Baznas RI, Dr. H. M. Imdadun Rahmat, M.Si.

Related Posts