id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Kasal Beri Kuliah Budaya Maritim di UI

Universitas Indonesia > Berita > Kasal Beri Kuliah Budaya Maritim di UI

IMG_3942Peradaban dan budaya maritim sudah menjadi karakter bangsa Indonesia. Budaya maritim juga pernah membawa Indonesia pada kejayaan. Potensi dan kejayaan laut yang sangat potensial ini dapat untuk menjadikan Indonesia poros maritim dunia. Dengan potensi ini kerja sama regional dan internasional dapat dibangun agar nantinya Indonesia menjadi entitas maritim yang disegani. Hal tersebut disampaikan Dekan FIB Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. dalam sambutannya saat membuka kuliah umum bertajuk “Budaya Maritim dari Perspektif Angkatan Laut”.

Menjadi pembicara dalam kuliah umum tersebut, Kepala Staf TNI AL Laksamana TNI Ade Supandi, S.E. Kuliah umum yang berlangsung di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya (FIB) tersebut dihadiri antara lain oleh Wakil Rektor Bidang Akademik Prof. Dr. Bambang Wibawarta, S.S., M.A dan Dekan FIB Dr. Adrianus L.G. Waworuntu, M.A. Turut hadir pula pembahas materi yaitu Prof. Dr. Djoko Marihandono dan Prof. Dr. Njaju Jenny Malik. Kuliah umum dimoderatori oleh Prof. Dr. Riris Sarumpaet.

Lebih lanjut Adrianus dalam sambutannya menyampaikan bahwa untuk mewujudkan budaya maritim TNI Al memiliki penting sebagai garda depan. Oleh karena itu, ia menyambut baik kerja sama yang dilakukan UI dan TNI Al di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat. Sumbangan pemikiran dan kerjasama dengan dunia pendidikan dibutuhkan dalam rangka membangun kembali budaya maritim Indonesia. “Dalam upaya ini TNI Al membutuhkan sinergi dengan pihak terkait, khususnya di bidang pendidikan,” ujarnya.

Sementara itu, dalam kuliahnya Ade Supandi mengatakan bahwa kerja sama yang sudah ditandatangani antara UI dan Angkatan Laut merupakan komitmen bersama dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dalam hal kemaritiman. Saat ini, kata dia, pelaku yang menggeluti bidang maritim hanya 1 persen, tidak sebanding dengan luas laut Indonesia yang luasnya mencapai 74 persen. “Perlu adanya pembangunan maritim yang berkesinambungan,” kata Ade.

Ade dalam kesempatan tersebut juga menyebutkan lima strategi untuk mewujudkan penguatan budaya maritim bangsa. Menurutnya penting untuk menjadikan Indonesia jaya dalam bidang maritim, salah satunya dengan memberi pelatihan dan pemberdayaan potensi maritim serta membangun sarana prasarana penunjang kegiatan kelautan. Selain itu, laut juga menjadi media pemersatu bangsa, yang turut berperan sebagai media pertahanan dan keamanan dan membangun pengaruh terhadap negara lain. KHN

Related Posts

Leave a Reply