Rabu (20/02/2019) PUSKAPA (Pusat Kajian Perempuan dan Anak) mengadakan seminar tentang kesiapan pemuda Indonesia dalam menghadapi pesta politik 2019. Acara yang diselenggarakan di Auditorium Gedung Komunikasi FISIP UI ini mengundang dua narasumber yaitu, Anggara Suwahju (Executive Director Institute for Criminal Justice Reform) dan Rendy Adriyan Diningrat (perwakilan dari Smeru Research Institute).
Menurut para pembicara, isu terbesar yang dialami pemuda Indonesia saat ini adalah diskriminasi, baik dalam dunia pekerjaan maupun berpolitik, terlebih anak-anak muda yang masih memiliki kekurangan dalam kemampuan ekonomi.
Rendy Andriyan mengatakan, “Masih banyak pemuda dari kalangang ekonomi rendah mengganggur dan rentan pada isu ketenagakerjaan, karena banyak lowongan kerja yang meminta yang berpengalaman”.
Dilihat dari data pemilih tahun 2019, terdapat sekitar 14 juta pemilih dari generasi muda, sedangkan Indeks Pembangunan Pemuda memaparkan fakta bahwa nilai kualitas anak muda kita hanya sebesar 0,694 dan menempati peringkat 116 di dunia yang jauh tertinggal oleh negara-negara tetangga lainnya.
Isu diskriminasi dalam ekonomi ini nantinya akan berpengaruh pada preferensi pilihan politik mereka nantinya, baik dalam pemilihan legislatif maupun pemilihan eksekutif. Kondisi perekonomian yang kurang juga menyebabkan akses terhadap informasi sahih menjadi sulit didapatkan, dan mudah termakan oleh isu/rumor yang beredar.
“Edukasi dan sosialisasi politik terhadap para pemuda ini diperlukan agar mereka dapat memilih secara lebih bijak, dan bukan karena janji-janji ekonomi atau bahkan memilih karena dibayar semata,” ujar Anggara.