Pada wisuda semester ini, terdapat sebanyak 794 wisudawan yang berhasil mendapatkan predikat cumlaude pada program Sarjana Reguler.
Salah satu yang menonjol adalah Valdi Rachman dari Program Studi Ilmu Komputer Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) dengan IPK sempurna yaitu 4,00.
Dalam wawancara yang kami lakukan, Valdi membagi resep keberhasilannya sehingga bisa mencapai raihan yang tidak bisa dianggap remeh ini.
“Yang pertama adalah mencintai bidang ilmu, kedua membuat target, dan terakhir melakukan yang terbaik di setiap waktu yang kita punya,” jelas Valdi.
Valdi selalu menuliskan target pencapaian yang ia inginkan di atas kertas. Menurutnya, dengan menuliskan target, itu dapat menggiring badan dan jiwa kita untuk bekerja mencapai tujuan tersebut.
Hal menarik lainnya adalah bagaimana Valdi mengatur waktunya dengan sebaik-baiknya.
Ia terbiasa memeriksa kembali jawaban ujiannya sebelum dikumpulkan, bila ia sudah selesai mengerjakan soal ujian sebelum waktunya.
Selain itu, agar efektif, ia terbiasa mempergunakan waktu di kelas dengan sebaik-baiknya. Ia juga tidak menunda-nunda pekerjaan apapun, agar bisa langsung mengerjakan urusan-urusan yang lain.
Berkat manajemen waktu yang baik inilah maka Valdi tetap dapat mengikuti kegiatan-kegiatan non-akademik seperti magang, organisasi, dan pertukaran pelajar di kampus.
Valdi tercatat pernah menjadi Ketua Generasi Baru Indonesia (komunitas penerima beasiswa Bank Indonesia), menjadi anggota tim musik Jakarta Movement of Inspiration, magang di Microsoft, dan melakukan pertukaran pelajar ke National Univesity of Singapore.
Selain itu, Valdi juga berhasil menyelesaikan skripsinya di bidang Artificial Intelligence ketika melakukan program magang di Kata.ai, salah satu perusahaan teknologi di Indonesia.
Valdi punya cita-cita besar setelah lulus, yaitu menjembatani riset akademis dan industri melalui jenjang pendidikan berikutnya.
Terakhir, ia berpesan bahwa ada 3 hal yang dapat dilakukan para mahasiswa yang ingin mengikuti jejaknya.
“Have a growth mindset, be respectful, dan be humble. Jangan menutup pikiran untuk mendapat ilmu baru, hargai keberagaman dan pendapat orang lain, dan jangan terlena atas setia pencapaian,” tutupnya.
Penulis: Wanda Ayu A.
