id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Menghadapi ASEAN Economic Community 2015

Universitas Indonesia > Berita > Menghadapi ASEAN Economic Community 2015

ASEAN LogoPada tahun 2020, jumlah masyarakat kelas menengah di Indonesia diprediksi mencapai 141 juta orang. Hal tersebut disampaikan Tri Djoko Santoso, Ch.FC, CLU, CFP saat berbicara tentang “Personal Finance of the Young Generation in AEC Era” dalam Seminar Logika 2015 di Gedung RIK UI, kampus Depok, Senin (5/2/2015).

Pria yang menjabat sebagai Chairman Financial Planning Standard Board Indonesia tersebut juga mencermati bahwa masyarakat kelas menengah memiliki beberapa karakteristik seperti produktif, berpendidikan, memiliki mobilitas tinggi, dan berpikiran terbuka. Kelompok masyarakat ini punya tingkat konsumsi yang tinggi atas barang yang sifatnya tersier.

Untuk itu, dalam menghadapi ASEAN Economic Community (AEC) khususnya, pengelolaan finansial yang baik perlu dilakukan agar penghasilan yang ada tetap bisa ditabung. “Pengeluaran kita sebagai manusia tidak akan pernah berhenti. Namun, penghasilan kita bisa berhenti kapan saja,” jelas Tri.

Lebih lanjut Tri mengambil contoh, ketika seseorang masih bekerja, ia akan memiliki 5 hari untuk mencari uang dan 2 hari untuk menghabiskannya. Namun, kelak ketika pensiun, ia hanya mempunyai 7 hari untuk menghabiskan uang. Untuk itulah, perencanaan keuangan yang tepat perlu dilakukan. Penghasilan yang dimiliki seseorang harus dibelanjakan sebuah aset yang akhirnya bisa memberikan penghasilan lain bagi si pemilik.

Pada sesi lain, hadir Presiden Direktur Grup Riset Potensial, Ir. Satrio Wiseno, M.Phil., Ph.D. Ia menyampaikan topik “Deal with Big Data in ASEAN Economic Community Era”. Satrio Wiseno menjelaskan, keberadaan teknologi seperti internet sangat memudahkan proses pengumpulan data dan informasi. Melalui internet, data dan informasi berupa karakteristik seseorang, aktivitas yang kerap dilakukannya, dapat dikumpulkan dengan mudah.

Ia mengambil contoh kasus pemasaran produk. Saat ini, iklan-iklan yang terdapat di internet menyasar orang dengan lebih spesifik. Hal itu dimungkinkan karena, saat ini, hampir setiap orang memberikan data tentang dirinya melalui media sosial. Dengan demikian, tantangan ke depan bukan lagi soal mengumpulkan data, melainkan tentang strategi untuk memanfaatkan data-data yang ada tersebut. “Dengan menguasai informasi, kita bisa menguasai dunia,” ujarnya.

Seminar Logika 2015 diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Departemen Matematika UI. Seminar ini merupakan bagian dari kegiatan Logika 2015 yang mengangkat tema besar “This is the Real War: AEC 2015”. Selain seminar, kegiatan lain yang diselenggarakan dalam Logika 2015 meliputi konferensi matematika dan lomba matematika antar-SMA tingkat nasional. (IRH)

Related Posts

Leave a Reply