id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Miss Universe 2020 Hadir di UI Bicara Isu Pemberdayaan Perempuan

Universitas Indonesia > Berita > Miss Universe 2020 Hadir di UI Bicara Isu Pemberdayaan Perempuan

Miss Universe 2020 Zozubini Tunzi Hadir ke UI di Auditorium Magister Manajemen UI pada Rabu (11/3/2020). Dalam kesempatan tersebut, Zozubini membicarakan tema “women emporwement” pada kegiatan tersebut.

“Perempuan harus sadar bahwa setiap apapun perbuatan kita, mempunyai efek untuk orang lain dan dunia. Dan semua itu dimulai dari pikiran,” ujar Zozubini.

Kepedulian menjadi kunci penyelesaian semua permasalahan di dunia, terutama kemiskinan dan kesenjangan ekonomi.

Namun, lembaga-lembaga dunia saat ini berusaha menyelesaikan permasalahan tersebut dengan memberikan edukasi terkait masalah-masalah sosial ini.

Khusus untuk wanita, permasalahan utama dunia saat ini adalah kesenjangan pendidikan dan ekonomi. Menurutnya, di beberapa belahan dunia, kesempatan pendidikan untuk wanita masih sangat kurang dibandingkan pria.

Herannya, agama dan budaya dijadikan alasan utama pembatasan kesempatan pendidikan ini. Bahkan menurutnya, data ILO menunjukkan bahwa wanita masih menempati posisi-posisi kerja yang rendah, bukan di level manajerial atau koordinator.

“Tentu hal ini sangat menyedihkan terjadi di era modern saat ini, ketika seharusnya konsep gender equality sudah menjadi konsep yang cukup dikenal,” tambah Zozubini.

Apa solusinya? Kuncinya adalah advokasi. Wanita harus menyadari hak-haknya sebagai perempuan dan warga negara dunia serta memperjuangkan hak-haknya tersebut melalui mekanisme-mekanisme konstitusi dan kelembagaan.

Ayu Maulida, Puteri Indonesia 2020 yang juga hadir dalam acara tersebut berpendapat bahwa permasalahan gender equality juga terjadi di Indonesia, terutama dalam kesempatan berpolitik.

“Kesempatan untuk berpolitik memang sudah ditetapkan sekitar 20 persen bagi perempuan, namun, permasalahannya ada di pandangan wanitanya sendiri. Banyak perempuan di Indonesia yang merasa bahwa politik bukanlah ranah mereka,” ujar Ayu.

Padahal, dengan berpolitik, kontribusi perempuan bagi negara dapat terwujud dalam bentuknya yang paling konkrit. Pandangan ini lagi-lagi lebih banyak dipengaruhi oleh budaya dan pandangan agama.

Di akhir acara keduanya sepakat, bahwa tema women emporwement masih sangat relevan untuk dibahas dalam era kekinian. Perempuan harus sadar akan hak-haknya dan mau memperjuangkan hak-haknya tersebut di ranah publik.

Related Posts

Leave a Reply