https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/ https://karanganbungacilacap.com/ https://sikepo.ft.undip.ac.id/pages/function/berkaslahiran/-/ https://lms.unhi.ac.id/blog/maxwin.html https://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/ https://jdih.unila.ac.id/img/ https://e-class.fio.unesa.ac.id/css/app.html https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/ https://dpkp2.paserkab.go.id/img/ http://earsip.unitomo.ac.id/assets/fonts/ https://e-learning.poltekpel-banten.ac.id/lib/app/ https://sipisang.tangerangselatankota.go.id/captcha/4d.html https://elearning.iainkendari.ac.id/-/sgacor/
Online Games “Nutrition Impact” dan Modul Remaja Sehat dari FKM UI, Guna Cegah Stunting - Universitas Indonesia
iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Online Games “Nutrition Impact” dan Modul Remaja Sehat dari FKM UI, Guna Cegah Stunting

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kesehatan Masyarakat > Online Games “Nutrition Impact” dan Modul Remaja Sehat dari FKM UI, Guna Cegah Stunting

Stunting merupakan gangguan pertumbuhan pada 1000 hari pertama kehidupan anak, yakni sejak di dalam kandungan hingga anak berusia 2 tahun. Sayangnya, intervensi pada ibu hamil dan anak di bawah usia dua tahun (baduta) kerap kali terlambat, terlebih jika ibu hamil sudah telanjur mengalami anemia dan anak sudah lebih dari 1 kali (bulan) tidak mengalami penambahan berat badan. 

Tanpa intervensi yang sesuai, stunting dapat menyebabkan beragam dampak negatif dalam jangka pendek dan panjang, dari tingkat individu hingga masyarakat dalam kesatuan suatu negara, mulai dari mudahnya terserang penyakit hingga hilangnya produktivitas dan rendahnya daya saing. Untuk itu, tindakan pencegahan atau intervensi dari hulu menjadi hal yang sangat penting.

Pentingnya pencegahan stunting dengan memenuhi kebutuhan gizi pada masa remaja mendorong tim pengabdian masyarakat (pengmas) Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) melaksanakan kegiatan peningkatan kesehatan, gizi, dan produktivitas remaja di SMAN 69 Jakarta, Pulau Pramuka, Kabupaten Administrasi Kepulauan Seribu, pada awal September lalu.

Stunting merupakan masalah gizi kronis yang bukan sekadar ditandai dengan tinggi badan anak yang kurang, namun juga meningkatkan risiko penyakit tidak menular serta penurunan produktivitas di masa yang akan datang. Pencegahan dianggap terlambat jika hanya dilakukan pada periode 1000 Hari Pertama Kehidupan, sehingga intervensi harus dilakukan lebih ke hulu, yakni mulai usia remaja, sebagai calon pengantin dan calon ibu,” ujar Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian dan Kemahasiswaan FKM UI, Dr. Ir. Asih Setiarini, M.Sc.

Kegiatan edukasi pada remaja ini menggunakan Online Games berbasis android dan Modul Remaja Sehat. Online GamesNutrition Impact” memikat perhatian dan apresiasi dari para siswa. Animasi dan alur cerita yang menarik membuat para siswa senang memainkan permainan ini meski tanpa sadar untuk memenuhi target yang ditetapkan agar dapat naik level, informasi mengenai gizi dan kesehatan sarat terkandung di dalam setiap level permainannya.

Untuk melengkapi pemahaman kepada siswa mengenai gizi dan kesehatan yang digamifikasi, diberikan melalui Modul Remaja Sehat. Informasinya valid, sesuai hasil penelitian ilmiah. 

Modul ini membahas berbagai macam topik terkait dengan pencegahan stunting, seperti anemia pada remaja. Materi ini penting untuk disampaikan, karena remaja putri yang mengalami anemia hingga dewasa dan hamil, berisiko mengalami perdarahan saat persalinan, melahirkan prematur, bayi dengan berat lahir rendah (BBLR) dan panjang badan lahir rendah (PBLR).

Selain itu, modul ini juga membahas dampak dari pernikahan dini. Remaja akan mengalami risiko terhambat atau terhentinya pertumbuhan (sehingga tidak mencapai tinggi badan optimalnya), karena kompetisi kebutuhan zat gizi antara pertumbuhan remaja putri (rematri) hamil terhitung masih tumbuh begitu pula janinnya. 

Materi penting lainnya yang disampaikan dalam modul ini adalah gizi seimbang dan gaya hidup sehat untuk remaja. Misalnya, konsumsi makanan bergizi seimbang, istirahat cukup 8 jam, rutin menimbang berat badan, olah raga teratur, mengonsumsi air putih yang cukup dan tidak merokok. Pola makan dan aktivitas fisik penting diketahui dan dipraktikkan oleh remaja agar dapat tumbuh menjadi individu yang produktif dan berdaya saing.

Ketua Pengmas FKM UI, Nurul Dina Rahmawati, S.Gz., M.Sc., mengatakan, kegiatan ini dilakukan secara bauran yang dilanjutkan dengan dua kali pertemuan daring melalui zoom, hal ini dimaksudkan untuk memantapkan pemahaman para siswa mengenai gizi dan kesehatan pada remaja. Kegiatan ini diharapkan mampu meningkatkan tidak hanya pengetahuan, namun juga sikap dan perilaku remaja dalam rangka peningkatan prestasi dan produktivitas. 

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala SMAN 69 Jakarta, Sugeng Wibowo dan 28 siswa yang berasal dari beragam kelompok kegiatan kesiswaan, mulai dari Ketua dan Wakil Ketua Osis hingga Dewan Ambalan Pramuka.

Related Posts