iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kedokteran > Patologi Eksperimental Maksimalkan Potensi Bahan Alam sebagai Komplemen Obat

Jakarta, 27 Januari 2024. Prof. Dr. Drs. Kusmardi, M.S. dikukuhkan sebagai Guru Besar dalam Bidang Ilmu Patologi Anatomik, Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Indonesia (UI) di Kampus Salemba pada hari ini (27/1/2024). Pada pengukuhan tersebut, ia menyampaikan orasi ilmiah berjudul “Peranan Patologi Eksperimental dalam Menunjang Percepatan Penggunaan Bahan Alam sebagai Komplemen Obat di Indonesia”. Prosesi pengukuhan dipimpin oleh Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., di Aula IMERI FKUI Salemba, dihadiri oleh Ketua Perguruan As-Syafi’iyah/Senator DKI Jakarta pada DPD RI, Prof. Dr. Dailami Firdaus, S.H., LL.M.; Ketua Perhimpunan Dokter Spesialis Patologi Anatomik, Dr. dr. Sjahjeni Mustokoweni, Sp.P.A.(K); Dekan Fakultas Farmasi dan Sains UHAMKA, Dr. Hadi Sunaryo, M.Si., Apt.; Dekan Fakultas Agama Islam Universitas Islam As-Syafi’iyah, Dr. Abdul Hamid, M.A, dan undangan lain.

Prof. Kusmardi menyebutkan dalam pidatonya bahwa Indonesia—sebagai negara dengan kekayaan biodiversitas hayati yang tinggi—belum maksimal memanfaatkan potensi yang sangat besar di bidang etnomedis. Ia mengutip data dari Kementerian Kesehatan RI bahwa terdapat 19.871 tanaman obat yang berpotensi digunakan sebagai ramuan tradisional dan 81,62% (16.218) telah diidentifikasi. Namun, dari 59,2% (9.600 jenis) yang berkhasiat obat, baru 200 jenis yang digunakan sebagai bahan baku industri obat tradisional di tanah air.

Untuk itu, pemerintah menggencarkan pengembangan industri obat tradisional Indonesia dengan menerbitkan Instruksi Presiden No. 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan. Pemerintah mendukung pengembangan industri bahan alam dengan mengatur dan mengawasi keamanan serta kualitas produk yang dipasarkan.

Menurut Prof. Kusmardi, bahan alam menjadi bagian integral dari tradisi pengobatan di Indonesia selama berabad-abad. Praktik penggunaan bahan alam diakui keberadaannya selama lebih dari 1.300 tahun. Bahan alam yang dimanfaatkan biasanya berasal dari rempah-rempah, tumbuhan, akar, dan kulit kayu.

Pengobatan tradisional kemudian meluas hingga masuk ke industri. Selama beberapa dekade, industri bahan alam di Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat. Banyak perusahaan bahan alam yang berkembang menjadi perusahaan besar dengan portofolio produk yang beragam. Mereka menggabungkan pengetahuan tradisional dengan penelitian modern untuk menghasilkan bahan alam yang lebih efektif dan aman.

Untuk memastikan kualitas, keamanan, dan efektivitas bahan alam, Prof. Kusmardi menilai perlunya Ilmu Patologi Anatomi sebagai pendekatan ilmiah yang kuat. Hal ini karena penelitian dalam Patologi Eksperimental berkontribusi pada pemahaman lebih mendalam tentang efek suatu bahan alam dalam patogenesis penyakit dan berpotensi memberikan dasar untuk pengembangan strategi pengobatan atau pencegahan penyakit menggunakan hewan percobaan.

Prof. Kusmardi sudah bertahun-tahun meneliti bahan alam dengan pendekatan patologi eksperimental, di antaranya senyawa lunasin dari ekstrak kedelai, ekstrak mahkota dewa, ekstrak tabat barito, ekstrak delima putih, serta kombinasi ekstrak sambiloto dan spirulina. Senyawa lunasin dari ekstrak kedelai yang diujicobakan pada mencit model inflamasi kolon dan karsinoma kolorektal menunjukkan hasil yang signifikan dalam menurunkan peradangan, angiogenesis, hiperplasia, deasetilasi histon, serta menghambat pembentukan foci nekrosis dan steatosis. Lunasin terbukti menurunkan volume tumor serta menekan angiogenesis dan proliferas.

Sementara itu, ekstrak mahkota dewa terbukti mampu memperbaiki kondisi kolon pada mencit model radang kolon dan kanker kolon. Hal ini terlihat dari kemampuannya dalam menginduksi apoptosis serta meningkatkan efek antiperadangan dan antioksidan. Ekstrak tabat barito yang diberikan pada mencit model kanker kolon memiliki aktivitas penghambatan peradangan, sedangkan ekstrak sambiloto dan spirulina pada model mencit infeksi malaria dapat menurunkan parasitemia dan menghambat peradangan serta meningkatkan hemoglobin dan sel darah merah.

“Patologi eksperimental memiliki peran yang sangat penting dalam mempercepat saintifikasi bahan alam di Indonesia. Kolaborasi antara pakar Patologi Anatomi dan Herbal Medik untuk pengembangan bahan alam di Indonesia dapat memaksimalkan potensi bahan alam sebagai sumber daya penting dalam perawatan kesehatan modern yang efektif dan aman,” ujar Prof. Kusmardi.

Penelitian tentang Patologi Eksperimental merupakan satu dari banyaknya penelitian yang dilakukan oleh Prof. Kusmardi. Beberapa di antaranya adalah Inhibitory Mechanisms of Soybean Extract on the Development of Breast Cancer Through Modulation of Cellular Immune Response (2024); Structure Elucidation of Active Compounds from Coffea Canephora Pierre ex A. Froehner Cascara and Their Potential as Anticancer against Breast Cancer Cells (2024); dan The Effect of Lunasin on Inhibition of Ki67, BCL-2 and C-MYC Expression in Azoxymethane and Dextran Sodium Sulfate Induced Mice Colon (2023).

Prof. Kusmardi menamatkan pendidikan Sarjana Biologi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UI pada 1988; Magister Ilmu Biomedik FKUI pada 1999; dan Doktor Ilmu Biomedis Hewan, Fakultas Kedokteran Hewan, Institut Pertanian Bogor, tahun 2014. Saat ini, ia tengah menempuh pendidikan Doktor Ilmu Dakwah, Fakultas Ilmu Agama, Universitas As-Syafi’iyah. Ia juga aktif sebagai Visiting Professor of Biomedical Sciences di City University Malaysia.

Related Posts