id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Penguatan Pelayanan Kesehatan Berbasis Bukti Melalui Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Universitas Indonesia > Berita > Berita Fakultas Kesehatan Masyarakat > Penguatan Pelayanan Kesehatan Berbasis Bukti Melalui Kegiatan Merdeka Belajar-Kampus Merdeka

Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc. yang berasal dari Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) UI, pada Sabtu (27/3/2021), mendapat pengukuhan sebagai guru besar besar ke-332 di Universitas Indonesia (UI). Rektor UI, Prof. Ari Kuncoro, S.E., M.A., Ph.D., melakukan pengukuhan tersebut yang dilakukan secara virtual, dihadiri drg. Kartini Rustandi, M.Kes (Plt. Direktur Jenderal Kesehatan Masyarakat, Kementerian Kesehatan Republik Indonesia), Dr. Harif Fadhillah, S.Kp., S.H., M.Kep., M.H (Ketua Dewan Pengurus Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia), dan Dr. Fatmah (Ketua Centre For Ageing Studies UI).

Turut hadir dalam acara tersebut adalah Prof. dr. Ali Ghufron Mukti, M.Sc., Ph.D (Guru Besar Universitas Gadjah Mada/Direktur Utama BPJS), Prof. Dr. Ir. Yonny Koesmaryono, M.S (Guru Besar Institut Pertanian Bogor), dan Prof. Dr. dr. Grace Debbie Kandou, M.Kes (Universitas Sam Ratulangi) serta para dekan dari  13 Fakultas di UI juga turut hadir pada sesi pengukuhan sesi pertama dari dua sesi pengukuhan yang dilakukan pada Sabtu ini. Ikut hadir secara virtual mengikuti acara tersebut sejumlah 410 orang. Acara ini disiarkan juga melalui UI Teve dan kanal Youtube resmi UI.

Prof. Sabarinah menyampaikan pidato yang berjudul “Penguatan Evidence-Based Public Health Melalui Sistem Informasi Kesehatan Berbasis Komunitas: Gagasan Kontribusi Kegiatan MB-KM” pada kesempatan tersebut. Pelayanan Kesehatan Berbasis Bukti (EBPH) adalah semua upaya publik maupun privat yang berusaha menjaga kelangsungan hidup, mempromosikan kesehatan, dan menurunkan angka kesakitan, kecacatan dan kematian pada manusia. “Ketersediaan bukti-bukti/data kesehatan merupakan salah satu faktor penting yang menjadi dasar pelaksanaan EBPH,” ujarnya. Bukti yang dimaksudnya adalah data profil pasien, jenis kebutuhan pelayanan kesehatan, jenis pengobatan yang diterima oleh pasien, serta catatan pelayanan klinis yang dilakukan pasien.

Saat ini, semua data tersebut telah terintegrasi dalam sebuah sistem bernama Sistem Informasi Kesehatan (SIK). Data-data ini dikumpulkan dari berbagai sektor yang relevan seperti Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu), Poskestren (Pos Kesehatan Pesantren), Polindes (Pos Bersalin Desa), atapun Posbindu (Pos Binaan Terpadu untuk Penyakit Tidak Menular).

Dalam pidato pengukuhannya, Prof. Sabarinah mengatakan bahwa konsep Merdeka Belajar – Kampus Merdeka yang digagas pemerintah dapat dipergunakan untuk memperkuat data yang dibutuhkan dalam sistem EBPH. Menurutnya, dengan konsep ini mahasiswa dapat berperan sebagai pengumpul data-data kesehatan di rumah-rumah sakit atau puskesmas di daerah. “Mahasiswa dapat turun untuk melakukan kegiatan surveilances data (pencatatan dan pelaporan) kesehatan masyarakat secara rutin di puskesmas yang nantinya dapat mereka transfer dalam bentuk sistem kredit satuan perkuliahan. Diharapkan keterlibatan mahasiswa dalam mengumpulkan data ini akan meningkatkan akurasi dan ketepatan waktu dalam pelaksanaan EBPH,” ujarnya. Para mahasiswa ini juga relatif lebih akrab dengan teknologi, sehingga diharapkan proses input data ke SIK akan menjadi lebih efektif.

Prof. Sabarinah memiliki ketertarikan terhadap konsep Merdeka Belajar-Kampus Merdeka bermula dari keterlibatannya sebagai salah seorang tim perancang kurikulum Merdeka Belajar Program Studi (Prodi) S1 Kesehatan Masyarakat. Ia pernah melakukan kajian dalam bidang kesehatan remaja dan penggunaan narkoba di kalangan remaja. Salah satu karya ilmiah yang dihasilkannya berjudul “Emotional Problems in High School Students in Jakarta,” yang pernah dipresentasikan pada tahun 2017 di The 1st International Conference on Global Health di Jakarta dan Makassar.

Ia menjabat sebagai Ketua Pusat Penelitian Kesehatan FKM UI 2020 pada tahun 2004, dan  sampai saat ini menempati posisi sebagai Pejabat Dekan di fakultas tersebut. Sabarinah menyelesaikan pendidikan jenjang S1 dari Fakultas Kedokteran UI pada tahun 1981, dan menyelesaikan program magisternya pada Fakultas Kesehatan Masyarakat UI pada tahun 1988. Perjalanan akademik wanita ini terus berlanjut dengan menyelesaikan dua semester kuliah di Prodi Statistik di Institut Pertania Bogor pada tahun 1990. Program doktoral diselesaikannya dari UI pada tahun 2009 dengan kajian disertasi yang membahas tentang faktor gender dan kaitannya dengan kelangsungan pemakaian narkoba. Sabarinah merupakan Guru Besar Tetap dalam Bidang Ilmu Biostatistik dan merupakan Guru Besar ke-15 di tahun 2021 yang dikukuhkan oleh UI, serta merupakan Guru Besar ke-332 untuk UI.

Related Posts