iden sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Peringati Hari kesiapsiagaan Bencana Nasional, UI Beri Edukasi Seputar Kebencanaan

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Peringati Hari kesiapsiagaan Bencana Nasional, UI Beri Edukasi Seputar Kebencanaan

Bertepatan dengan Hari Kesiapsiagaan Bencana yang diperingati setiap 26 April, Universitas Indonesia (UI) melalui Unit Pelaksana Teknis (UPT) Keamanan, Keselamatan dan Kesehatan Lingkungan Hidup (K3L) mengadakan rangkaian kegiatan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, terutama para sivitas, akan pentingnya antisipasi kedaruratan bencana. Kegiatan ini meliputi kampanye, pengecekan sarana dan prasarana keselamatan, hingga latihan penyelamatan diri dan evakuasi mandiri.

Kepala UPT K3L UI, Prof. Dr. Ir. Sjahrul Meizar Nasri, M.Sc., menyebut bahwa rangkaian kegiatan ini merupakan bentuk implementasi dari Permendikbud Nomor 33 Tahun 2019 tentang Penyelenggaraan Program Satuan Pendidikan Aman Bencana. “Dalam hal ini, kampus bertugas melaksanakan mitigasi bencana dan menciptakan lingkungan yang sehat dan siaga bencana. Upaya inilah yang mengantarkan UI memperoleh 5 Star pada Healthy University Rating System (HURS) 2022 dari ASEAN University Network-Health Promotion Network (AUN-HPN),” ujarnya.

Rangkaian edukasi seputar kebencanaan tersebut diawali dengan “Workshop Peringatan Dini Kesiapsiagaan Bencana Hidometeorologi” yang diadakan pada Rabu (24/4), di Balai Sidang UI. Ketua Tim Manajemen Operasi dan Layanan Khusus, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Dr. Agie Wandala Putra, M.Sc., yang hadir sebagai narasumber pada acara tersebut mengulas pentingnya kewaspadaan terhadap bencana, terutama yang berkaitan dengan kondisi cuaca saat ini.

Ia mengatakan, “Bencana yang terjadi dalam beberapa tahun terakhir menimbulkan korban jiwa, kerusakan rumah, dan kerugian ekonomi yang besar. Salah satunya adalah Siklon Tropis Seroja yang terjadi pada 2021 di Provinsi Nusa Tenggara Timur. Padahal, jika peringatan dini dilakukan lebih masif dan komprehensif, korban dan kerugian dapat ditekan. Oleh karena itu, penting bagi kita untuk menerapkan prakiraan dan early warning system.”

Early warning for all atau deteksi dini dapat dilakukan secara mandiri oleh masyarakat melalui beberapa pilar, yaitu pengetahuan risiko bencana, deteksi pemantauan atau prediksi terhadap bahaya, penyebaran informasi peringatan dini, dan kesiapan untuk respons cepat segala kondisi. Ada beberapa kelompok yang menjadi prioritas saat penyelamatan, yakni bayi dan anak-anak, ibu hamil/menyusui, penyandang disabilitas, serta lansia.

Pada kesempatan itu, Dr. Agie juga memberikan praktek pemantauan cuaca kepada peserta melalui aplikasi Info BMKG. Beberapa fitur yang digunakan untuk memantau cuaca secara mandiri, antara lain setelit cuaca untuk melihat intensitas hujan di suatu wilayah; radar cuaca untuk mengamati cuaca secara real time dan memperoleh peringatan dini; serta sistem peringatan dini lahan dan hutan.

Selain workshop, UPT K3L dan Tim Tanggap Darurat UI juga menyelenggarakan simulasi tanggap bencana di Gedung Pusat Administrasi Universitas (PAU) UI dan Gedung Integrity Laboratory and Research Centre (ILRC), pada Jumat (26/4). Mini-drill keadaan darurat gempa bumi dilakukan tanpa evakuasi ke titik kumpul. Seluruh peserta mengikuti instruksi perlindungan diri dengan metode drop, cover, dan hold on saat gempa disimulasikan. Metode tersebut mengarahkan peserta untuk berlindung di bawah meja atau kursi, melindungi bagian kepala, dan berpegangan pada kaki meja atau kursi.

Pada Hari Kesiapsiagaan Bencana tahun ini, UI juga mengadakan latihan pengoperasian hydran bagi Tim Tanggap Darurat. Seluruh rangkaian ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat demi terciptanya Indonesia Tangguh Bencana. Hari Kesiapsiagaan Bencana Nasional telah diperingati sejak 2017 dan menjadi momentum membangun budaya sadar bencana agar masyarakat mampu melakukan evakuasi secara mandiri.

Related Posts