https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://dupak.dinkes.jatimprov.go.id/assets/media/demos/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/https://simojang.jabarprov.go.id/demos/seo/
Risiko Psikososial pada Pekerja di Pertambangan Batu Bara - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Risiko Psikososial pada Pekerja di Pertambangan Batu Bara

Universitas Indonesia > Berita > Risiko Psikososial pada Pekerja di Pertambangan Batu Bara

Senin, 13 Januari 2020, telah dilaksanakan sidang Promosi Doktor atas nama Dadan Erwandi bertempat di ruang Promosi Doktor Gedung G, Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (FKM UI) dengan Promotor Prof. dra. Fatma Lestari, M.Sc., Ph.D. Judul disertasi dari promovendus Dadan adalah “Model Prediksi Risiko Psikososial pada Operator Pertambangan Batu Bara Tahun 2019”.

Bahaya psikososial merupakan salah satu bahaya di tempat kerja yang dapat berdampak langsung maupun tidak langsung secara signifikan terhadap keselamatan dan kesehatan pekerja di lapangan.

Bahaya psikososial pada pekerja dibagi menjadi beberapa bahaya yaitu, bahaya di lingkungan kerja, bahaya di lingkungan rumah, bahaya di lingkungan sosial dan bahaya di diri individu.

 

Sebagai contoh bahaya di lingkungan kerja dapat berupa jam kerja berlebih, beban kerja, ketidakpastian promosi dan penghasilan, beban kerja dan bahaya lainnya. Bahaya di lingkungan rumah dapat berupa kurang waktu dengan keluarga, keuanga dan kesehatan.

Pergaulan, interaksi dengan orang lain, serta gaya hidup termasuk dalam kategori bahaya di lingkungan sosial. Selain itu bahaya di diri individu dapat berupa rasa cemas, sulit mengungkapkan pendapat dan tidak tahan bekerja dalam tekanan.

“Pada umumnya tingkat risiko psikososial ditemukan pada rentang rendah dan sedang di lapangan”, ujar promovendus Dadan dalam sesi presentasi hasil.

 

Model prediksi risiko psikososial yang digunakan pada penelitian ini adalah model dari WHO 1987. Melalui penelitian yang dilakukan secara semi kuantitatif  dengan metode cross-sectional ini didapatkan gambaran umum dari risiko psikososial, interaksi bahaya psikososial, risiko psikososial dan perilaku berisiko di tempat kerja.

Penelitian yang dilakukan menggambarkan bahwa terdapat beberapa keluhan dari pekerja di pertambangan batu bara, diantaranya keluhan fisiologis, keluhan emosional, keluhan kognitif, dan keluhan perilaku dari pekerja.

Sebagai simpulan dari penelitian ini, promovendus Dadan menyampaikan bahwa terdapat hubungan yang positif antara tingkat risiko dan perilaku berisiko di tempat kerja.

Untuk itu perlu dilakukan penanganan terhadap risiko psikososial melalui beberapa rekomendasi, diantaranya perlunya pengkajian kembali dari pihak manajemen perusahaan terkait insiden dan kecelakaan kerja, penguatan unit K3 perusahaan, serta beberapa program pengembangan diri bagi pekerja, seperti pelatihan dan konseling.

Dengan hasil disertasinya tersebut, promovendus Dadan berhasil dinyatakan sebagai Doktor dalam bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat dengan yudisium sangat memuaskan. Dadan adalah Doktor di FKM UI yang ke 279. (MFH)

Related Posts

Leave a Reply