id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Soft Skill dan Penguatan Kompetensi sebagai Bekal Hadapi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Soft Skill dan Penguatan Kompetensi sebagai Bekal Hadapi Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity

Depok, 5 Mei 2023. Pesatnya perkembangan teknologi yang melahirkan berbagai inovasi saat ini, turut diiringi dengan timbulnya disrupsi di berbagai sektor. Bertepatan dengan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) Selasa kemarin (2/5), Universitas Indonesia (UI) bersama dengan Bank Central Asia (BCA) menyelenggarakan kuliah umum yang bertajuk “Leveraging Technology to Survive in the VUCA World” di Balai Sidang, Kampus UI Depok. Dikutip dari gurudikdas.kemdikbud.go.id, VUCA World merupakan singkatan dari Volatility, Uncertainty, Complexity, dan Ambiguity. Dengan kata lain, saat ini dunia telah memasuki era perubahan yang sangat cepat dan tidak terduga, salah satu faktor yang memengaruhinya adalah kemajuan teknologi.

Dalam pidato pembukaannya, Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Dr. rer. nat. Abdul Haris mengatakan, kegiatan ini merupakan kesempatan emas bagi para mahasiswa untuk dapat mengembangkan, membekali, dan juga memperkaya diri dalam rangka menghadapi era yang semakin canggih dan semakin cepat perubahannya. Diharapkan kegiatan ini dapat memberikan soft skill dan kompetensi bagi para peserta untuk terus berinovasi dan menjadi pribadi yang unggul serta mengakselerasi potensi dalam mengejar cita-cita.

“Di tahun-tahun yang akan datang, kami berharap hubungan ini dapat terus terjalin sehingga UI dan BCA dapat terus berkolaborasi untuk melahirkan berbagai karya dan meningkatkan kualitas pendidikan tinggi di Indonesia menuju Indonesia Maju 2045,” ujar Prof. Haris.

Sebagai salah seorang pembicara, Direktur Utama BCA, Jahja Setiaatmaja mengawali pemaparannya dengan menyampaikan bahwa setiap orang punya kesempatan yang sama untuk berkembang terlepas dari bagaimana keadaan saat ini. “Sejalan atau tidaknya kuliah dengan cita-cita tidak menjamin kedepannya akan menjadi apa. Namun, perencanaan mimpi memang dibangunnya dari sekarang, saat menjadi mahasiswa,” kata Jahja.

Lebih lanjut ia menyampaikan, bersamaan dengan perencanaan, keahlian teknikal, dan kreativitas adalah kunci dalam menghadapi pasar tenaga kerja di masa depan. Selain itu, sikap berani, jiwa kepemimpinan, antusiasme mendengar orang lain, kemampuan berargumen, dan dapat berdiskusi adalah karakter yang tidak dapat digantikan oleh inovasi teknologi yang saat ini sedang marak dibicarakan, yaitu Artificial Intelligence (AI).

Hal lain yang tidak kalah untuk diperhatikan di masa VUCA world ini adalah terkait dengan literasi keuangan. Assistant Vice President Wealth Management BCA, Christian Anugroho menyampaikan alasan mengapa perlu bijak mengelola keuangan, yaitu karena adanya inflasi, perbedaan fase keuangan, serta adanya kebutuhan dan kemampuan dalam tahapan kehidupan (life stages), dan upaya meningkatkan aset dan kekayaan. “Perbedaan antara menabung dan berinvestasi adalah menabung itu jangka pendek. Sedangkan, investasi itu cakupannya jangka panjang dan setiap investasi memiliki risiko,” kata Christian. Adapun, investasi pada instrumen non konvensional dapat dilakukan dengan tetap memperhatikan risk toleranceliquidity needs, dan time horizon.

Kegiatan yang dihadiri oleh kurang lebih 300 mahasiswa dibuka dengan penampilan Tari Burung Hong persembahan dari Liga Tari UI. Kepala BCA KCU Depok, Anggraini Swadari mengatakan bahwa penyelenggaraan kegiatan ini selain memberikan pengetahuan dan pembelajaran kepada mahasiswa, acara ini juga mendukung pengoptimalan program pemerintah, yaitu Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM).

Related Posts