id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

Tiga Langkah UI Percepat Komersialisasi Inovasi

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > Tiga Langkah UI Percepat Komersialisasi Inovasi

Penulis: Satrio Alif

Kamis (22/7) Komisi 2 Senat Akademik Universitas Indonesia (UI) menyelenggarakan webinar dengan tema Regulasi untuk Akselerasi Inovasi UI yang berlangsung secara daring melalui peron zoom dan live youtube. Webinar ini terdiri atas empat sesi yang membahas secara komprehensif mengenai strategi UI untuk menggenjot inovasi dan riset dalam rangka menjadikan UI sebagai area ekonomi berbasis pengetahuan melalui narasumber yang berasal dari latar belakang yang beragam. Dalam webinar ini, terdapat salah satu sesi khusus yang membahas tentang upaya komersialisasi inovasi universitas dengan tema quick win project UI dalam percepatan komersialisasi.

Sesi tersebut membahas tentang inisiatif yang UI telah lakukan untuk mempercepat komersialisasi inovasi dari tiga aspek yang UI miliki yaitu ventura, laboratorium, dan wahana pendidikan.  Ketiga aspek tersebut nantinya akan dibahas dengan lebih rinci yaitu ventura yang dimiliki UI sebagai jalan komersialisasi, peran laboratorium dalam mendukung komersialisasi, serta implementasi produk riset dan inovasi dalam wahana pendidikan di UI.  Pembahasan ini  menghadirkan tiga orang narasumber yaitu Syahnan Poerba, M.Ec. selaku Direktur UI Corpora, Prof. Dr. Harmita, Apt. selaku Guru Besar Fakultas Farmasi UI , dan Prof. Dr. drg. Linda Kusdhany, Sp. Prost. Selaku Dekan Fakultas Kedokteran Gigi UI.

Dari aspek penguatan ventura, UI melalui UI Corpora aktif dalam membuat kerjasama dengan instansi lain dan terbuka terhadap peluang kerjasama yang ada. UI Corpora memiliki berbagai unit usaha, mulai dari ritel sampai dengan pengembangan teknologi UI Corpora memiliki lima unit usaha yaitu unit usaha di bidang properti berupa coworking Space, di bidang pelayanan berupa konsultan manajemen, di bidang ritel berupa UI Store, di bidang teknologi berupa PT. Makara Mas, dan di bidang ilmu pengetahuan dan kesehatan berupa layanan penelitian maupun pengujian.

Dalam bidang usaha ilmu pengetahuan dan kesehatan, UI Corpora memfokuskan kegiatan usahanya pada pengujian, edukasi pasar, serta penelitian riset. UI Corpora sendiri tercatat telah beberapa kali mengadakan kerjasama dengan pihak eksternal maupun internal UI. Pada bidang pengujian, UI Corpora melakukan beberapa kali kerjasama dengan pihak internal UI seperti dengan Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran UI untuk menguji validitas tes antigen COVID-19. Setelah pengujian dilakukan, langkah selanjutnya adalah edukasi pasar seperti yang UI corpora telah lakukan dengan Indonesian Medical Education and Research Institute (IMERI) Fakultas Kedokteran UI untuk produk alat bedah.

Selain pengujian dan edukasi pasar, UI Corpora telah beberapa kali melakukan kerjasama riset dengan pihak luar yang salah satunya adalah Mico Biomed asal Korea Selatan dalam penelitian dan produksi bersama pada bidang obat-obatan dan alat kesehatan. Ketiga kegiatan usaha tersebut memang tidak terlalu menguntungkan UI Corpora secara finansial, namun memiliki dampak signifikan di bidang ilmu pengetahuan. “Sebenarnya, pemasukan dari bidang riset ini kecil. Akan tetapi, ini merupakan pintu masuk untuk kemungkinan survei dan riset dari barang impor yang kemudian disesuaikan untuk menjadi produk Indonesia dan dapat dipatenkan oleh UI,” kata Syahnan.

Dari aspek laboratorium, Prof. Harmita menjelaskan bahwa laboratorium uji memiliki peran yang signifikan dalam komersialisasi inovasi. Hal ini dikarenakan kemampuan laboratorium uji yang dapat melakukan pemeriksaan, sertifikasi, dan sampling. Beliau menjelaskan bahwa kualitas dari laboratorium uji dipantau langsung oleh pemerintah melalui penetapan sertifikasi standar nasional indonesia ISO 17025/2017 yang menjadi dasar standar kualitas ideal dari suatu laboratorium uji. Selain itu, laboratorium uji yang sudah tersertifikasi memiliki kelengkapan bangunan dan peralatan. “Laboratorium uji yang tersertifikasi tentu memiliki gedung yang di dalamnya terbagi ruangan-ruangan dan alat-alat untuk  penerimaan, pengujian, maupun penyimpanan sampel,” terang Prof. Harmita.

Di samping dua aspek tersebut, terdapat aspek yang memadukan kerja ventura dengan peran laboratorium melalui wahana pendidikan yang ada di UI. Prof. Linda memaparkan bahwa produk riset yang UI ciptakan dilandasi kolaborasi dengan mitra dalam hubungan saling menguntungkan yang berlandaskan ilmu pengetahuan dan berorientasi pada pasar.

Sedangkan, wahana pendidikan itu sendiri adalah fasilitas pelayanan kesehatan selain rumah sakit pendidikan dengan fungsi menyelenggarakan pendidikan kedokteran/kedokteran gigi di mana UI sendiri memiliki beberapa wahana pendidikan seperti Rumah Sakit UI, Klinik Satelit Makara, Laboratorium Riset Terpadu UI, IMERI FK UI, dan Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia “Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut sendiri baru berdiri di tahun 2019 dan telah memperoleh akreditasi A yang membuat kami menjadi rumah sakit rujukan karena sumber daya dan alat yang lengkap. Selain itu, Rumah Sakit Khusus Gigi dan Mulut ini merupakan wahana pendidikan yang dapat digunakan untuk produk inovasi dan riset UI seperti riset klinis dan uji klinis,” kata Prof. Linda

Related Posts