id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Jalin Kemitraan dengan NUS Guna Tingkatkan Inovasi & Kewirausahaan di Indonesia

Universitas Indonesia > Berita > Berita Highlight > UI Jalin Kemitraan dengan NUS Guna Tingkatkan Inovasi & Kewirausahaan di Indonesia

Dalam rangka membina serta menumbuhkan semangat berinovasi antara Indonesia dan Singapura, maka Universitas Indonesia (UI), The National University of Singapore (NUS), bersama Universitas Gadjah Mada (UGM) mewujudkannya dalam suatu perjanjian kerja sama. Penandatanganan naskah Memorandum of Understanding (MoU) tersebut telah dilakukan dalam suatu seremoni virtual oleh Rektor UI Prof. Ari Kuncoro, S.E, M.A, Ph.D, yang diwakili oleh Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi, drg. Nurtami, Ph.D., Sp,OF(K); NUS Deputy President (Innovation and Enterprise), Prof. Freddy Boey, dan Rektor UGM Prof. Ir. Panut Mulyono, pada Jumat (16/7).

Pada seremoni virtual penandatanganan naskah MoU tersebut, hadir Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Prof. Ir. Nizam, M.Sc., Ph.D., IPM., ASEAN Eng. Seremoni virtual tersebut dilakukan di InnovFest, acara start-up resmi Asia Tech x Singapore (ATxSG). Kerja sama yang akan dilakukan antara UI, NUS, dan UGM terkait kegiatan penelitian dan pengembangan bersama untuk mempromosikan dan meningkatkan inovasi serta kewirausahaan di Indonesia.

Dalam kata sambutannya, Prof. Nizam menyampaikan bahwa MoU ini penting untuk kerja sama antar universitas, dan lebih penting lagi kolaborasi tersebut akan mengembangkan ekosistem teknologi melalui kemitraan antara akademisi dan bisnis, serta mempercepat inovasi dan kewirausahaan melalui kampus. “Hari ini saya sangat bersyukur melihat penandatanganan MoU antara NUS, UGM, dan UI untuk percepatan kewirausahaan dan bisnis start-up. Saya yakin inisiatif ini akan memperkuat kolaborasi dan persahabatan antara pelajar Singapura dan Indonesia. Masa depan ASEAN sangat bergantung pada keberhasilan kita dalam membina warga negara yang kreatif dan produktif, sejalan dengan kebutuhan masa depan yang sangat dinamis.”

drg. Nurtami mengatakan bahwa UI bertujuan untuk membangun kompetensi mahasiswanya di beberapa bidang agar mereka memiliki bekal yang baik saat lulus nanti. “Kolaborasi ini merupakan langkah awal dari sinergi dan kolaborasi yang direncanakan. Kerja sama antar perguruan tinggi ini tentunya akan saling menguntungkan, baik dalam penelitian, pengajaran, maupun pengabdian kepada masyarakat. Ini akan memberi mahasiswa kami kesempatan untuk meningkatkan personal skills, kreativitas, etika, inovasi, dan kewirausahaan mereka,” ujarnya.

Dalam perjanjian yang ditandatangani bersama itu, NUS, melalui NUS Enterprise, akan menawarkan beasiswa dan dukungan bagi mahasiswa Indonesia dari UI dan UGM untuk mengikuti program Master of Science di bidang Venture Creation di Singapura, serta bersama-sama mendirikan program cipta usaha di Indonesia. Menurut Prof. Boey, “NUS Enterprise terus mengembangkan ekosistem kewirausahaan yang dinamis dan inovatif di kota Jakarta dan Yogyakarta, dan untuk mendukung talenta, teknologi, dan perusahaan rintisan (start-up) dengan Singapura melalui kolaborasi dengan inkubator lokal dan lembaga pendidikan,” kata Prof Boey.

NUS Enterprise telah terlibat dalam ekosistem inovasi dan kewirausahaan di Indonesia sejak 2017 melalui program-program seperti BLOCK71, NUS Overseas Colleges, dan NUS Enterprise Summer Program in Entrepreneurship. Hingga saat ini, NUS Enterprise telah mendukung lebih dari 250 start-up dari Singapura dan Indonesia, memberikan dukungan inkubasi dan akses ke pasar internasional melalui jaringan globalnya BLOCK71.

Rektor UGM menyampaikan bahwa UGM sangat antusias meresmikan kesepakatan ini, mengingat persahabatan antar universitas yang sudah terjalin lama. “Ini bukan hanya selembar kertas untuk meresmikan suatu hubungan. Sebaliknya, ini adalah pengingat bahwa kita benar-benar harus bekerja keras untuk mengubah ide-ide kita menjadi kenyataan. MoU ini akan membuka jalan bagi banyak peluang dalam kolaborasi akademik. Dan seharusnya tidak berhenti di situ. Kami ingin melihat lebih banyak peluang dalam bentuk wirausaha, start-up, dan perusahaan yang diciptakan oleh alumni kami,” kata Prof. Panut Mulyono.

Setelah penandatanganan kerja sama ini, UI, NUS, dan UGM, akan merencanakan peluncuran inisiatif bersama dalam satu tahun ke depan. Mahasiswa Indonesia dari UI dan UGM yang memeroleh beasiswa akan mengikuti program Master of Science di bidang Venture Creation di NUS mulai tahun 2022.

Related Posts