id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Siap Gabung dalam Forum BRICS’s Rectors Union

Depok, 5 Maret 2025. Seiring keanggotaan baru Indonesia di organisasi BRICS, Universitas Indonesia (UI) dan Lomonosov Moscow State University (MSU) membahas peluang kerja sama akademis antar perguruan tinggi di negara-negara anggota BRICS. Pembahasan kerja sama ini dipimpin oleh Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan UI, Prof. Ir. Mahmud Sudibandriyo, M.Sc., Ph.D, pada Senin (3/5), di Gedung Pusat Administrasi Universitas, Kampus UI Depok.

Menurut Prof. Mahmud, UI terbuka dengan berbagai kerja sama global untuk memperluas dampak keilmuan bagi masyarakat. Kerja sama UI dan MSU diharapkan bermanfaat bagi kedua kampus, juga hubungan bilateral Indonesia dan Rusia. “UI menyambut baik kedatangan Moscow State University dan berharap kerja sama ini menghasilkan dampak signifikan di masa depan. Kami antusias dengan program yang dijalankan MSU dan menantikan kerja sama apa saja yang dapat dilakukan bersama,” ujarnya.

MSU merupakan salah satu universitas tertua di Rusia yang saat ini menempati peringkat ke-94 di QS Ranking. Universitas ini dikenal sebagai kampus klasik terbaik di Rusia yang memprioritaskan pengembangan teknologi dan pengetahuan secara interdisipliner. MSU juga memimpin Persatuan Rektor di Rusia (Russian Rectors’ Union), organisasi yang beranggotakan lebih dari 700 pimpinan perguruan tinggi di Rusia. Saat ini, MSU aktif memperkuat hubungan akademik antar perguruan tinggi di negara-negara anggota BRICS melalui BRICS Rectors’ Union.

Melalui pertemuan tersebut, MSU mengundang UI untuk bergabung dalam pertemuan BRICS Rectors’ Union pada Agustus 2025. Pertemuan ini akan memperkuat hubungan Indonesia sebagai anggota baru BRICS dengan negara-negara anggota lainnya. Distinguished Deputy Vice-Rector for International Relations MSU, Alexey Vazhov, menyebut Indonesia dan Rusia memiliki hubungan politik sejak lama. Oleh karena itu, ia berharap MSU dapat memperkuat kerja sama yang ada, terutama dalam menghadapi tantangan masa kini.

“Indonesia dan Rusia memiliki hubungan politik yang kuat secara historis, termasuk pemimpin-pemimpin kita sejak lama. Untuk itu, sudah selayaknya kita juga mempererat hubungan akademik antara kampus-kampus terbaik dari kedua negara,” kata Alexey.

Terkait kerja sama Indonesia dan Rusia, Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UI, Prof. Dr. dr. Ari Fahrial Syam, Sp.PD-KGEH, MMB, mengatakan bahwa Indonesia dan Rusia memiliki kerja sama yang baik di bidang kesehatan. Salah satunya melalui Rumah Sakit (RS) Persahabatan yang dibangun atas kerja sama Uni Soviet dan Indonesia pada 1963. Saat ini, FKUI juga memiliki program studi yang bekerja sama dengan rumah sakit tersebut, sehingga kolaborasi antara UI dan MSU sangat potensial dikembangkan.

Selain kesehatan, peluang kerja sama juga dapat dikembangkan di bidang teknologi sebagaimana disampaikan oleh Dekan Fakultas Teknik UI, Prof. Kemas Ridwan Kurniawan, S.T., M.Sc., Ph.D. Menurutnya, kerja sama di bidang teknologi sangat mungkin dijalankan karena FTUI saat ini sedang mengembangkan berbagai riset di bidang keberlanjutan lingkungan dan teknologi nuklir.

Atas berbagai inisiatif tersebut, Alexey menyambut baik peluang kerja sama MSU dan UI. MSU menawarkan berbagai potensi riset mengenai BRICS untuk meningkatkan partisipasi aktif Indonesia dalam organisasi tersebut. “Kita akan menyusun rencana kerja sama antara MSU dan UI, serta mengelaborasi ide-ide yang telah didiskusikan bersama seluruh fakultas yang ada di MSU,” ujar Alexey.

Related Posts