https://www.elementbike.id/data/selotgacorku/https://karanganbungacilacap.com/https://masjidjoglo.fikk.unesa.ac.id/assets/https://e-learning.uniba-bpn.ac.id/rahasia/app.htmlhttps://elearning.ittelkom-sby.ac.id/group/s1/https://lms.unhi.ac.id/login/maxwin/https://e-learning.unim.ac.id/notes/-/smaxwin/https://uinsatu.ac.id/media/sthailand/https://simpenmas.untirta.ac.id/panduan/-/http://keris.bondowosokab.go.id/public/system/https://tik.unj.ac.id/wp-content/konten/https://perizinanfilm.kemdikbud.go.id/uploads/blog/https://dishub.babelprov.go.id/images/sgacor/https://sipolahta.dispermadesdukcapil.jatengprov.go.id/img/user/https://dpupr.bantenprov.go.id/dpupr/uploads/files/http://bendungan-kita.sda.pu.go.id/assets/css/demo/https://agroteknologi.faperta.untad.ac.id/kaktus/images/https://sisurat.itenas.ac.id/application/core/https://www.umm.ac.id/files/media/<
UI Siapkan Guru dan Pembina Pramuka Tangguh Bencana di Kota Depok - Universitas Indonesia
id sipp@ui.ac.id dan humas-ui@ui.ac.id +62 21 786 7222

UI Siapkan Guru dan Pembina Pramuka Tangguh Bencana di Kota Depok

Universitas Indonesia > Berita > UI Siapkan Guru dan Pembina Pramuka Tangguh Bencana di Kota Depok

Tim Pengabdian Masyarakat FMIPA UI bekerjasama dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) dan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menggelar workshop Aplikasi Teknologi dalam Mitigasi dan Evakuasi Mandiri serta Konservasi Lingkungan pada 17-19 September 2019 di Gedung Laboratorium Multidisiplin FMIPA UI dan Gedung Ina-DRTG Pusdiklat PB BNPB Sentul.

Kegiatan yang merupakan rangkaian acara dalam program pengabdian kepada masyarakat IPTEKS bagi Masyarakat 2019 ini melibatkan 40 orang guru dan pembina pramuka mulai dari tingkat SD, SMP, SMA, dan SMK se-Kota Depok.

Kota Depok sebagai salah satu kawasan penyangga ibukota Jakarta, tidak lepas dari beberapa masalah diantaranya banjir, tanah longsor/bergerak, kebakaran, dan beberapa permasalahan sosial lainnya.

UI sebagai PTN yang berada di Depok sudah sepatutnya memiliki andil lebih terhadap penyelesaian masalah di kota Depok tidak terkecuali terhadap potensi bencana di lingkungan sekolah di Kota Depok. Sekolah sebagai sarana Pendidikan dini selain di rumah dapat menjadi salah satu sarana terbaik dalam mentransformasikan pengetahuan mengenai bencana tersebut.

Hadir sebagai narasumber yaitu Dr. Raditya Jati, S.Si., M.Si selaku Direktur Pengurangan Risiko Bencana BNPB. Ia menjelaskan bahwa pengurangan risiko bencana di sekolah dapat dimulai dari kegiatan pramuka. Hal ini dikarenakan dalam kegiatan pramuka diajarkan lifeskill yang sangat berguna ketika bencana terjadi.

“Pramuka mengajarkan kita untuk survive di alam sehingga memudahkan untuk kami menyinergikan program pengurangan risiko bencana di sekolah-sekolah,” ujarnya.

Di hari kedua dan ketiga kegiatan difokuskan kepada simulasi bencana yang berpotensi terjadi di Depok seperti banjir dan kebakaran serta potensi gempabumi megathrust di selatan Jawa serta kesiapan sekolah menjadi sekolah aman bencana.

Kegiatan ini diawali dengan persiapan ketika terjadi bencana, pembuatan peta evakuasi sekolah, dan ditutup dengan pembentukan sistem manajemen bencana di masing-masing sekolah. Antusias terlihat dari setiap peserta. Tidak terkecuali Ibu Acih Suryanih, M.M salah seorang guru SMA Negeri 4 Terbuka Depok yang juga sebagai relawan bencana di Kota Depok.

“Syukur alhamdulillah saya diberikan kesempatan untuk acara ini karena pada kesempatan kali ini saya dapat ilmu baru lagi mengenai standar sekolah aman bencana dan pembuatan SOP bencana di sekolah,” ucap Acih.

 

Keseruan juga tampak terpancar dari wajah salah satu pembina pramuka, Bapak M. Nuraziz, M.Pd. dari SMA Negeri 1 Depok yang sangat antusias dan tidak sabra untuk mengimplementasikan langsung di sekolah.

“Sampai sekolah saya akan langsung laporkan kepada kepala sekolah untuk mengadakan simulasi penanggulangan bencana khususnya bencana kebakaran,” ujarnya.

Dr. Tito Latif Indra, S.Si., M.Si., Manajer Kerjasama, Ventura, dan Alumni FMIPA UI dan sekaligus sebagai Ketua Program Pengabdian Masyarakat UI 2019 berharap bahwa kegiatan ini dapat menjadi pemantik sekolah-sekolah di Kota Depok untuk dapat peduli terhadap pendidikan bencana.

“Depok ke depannya akan menjadi kota yang sangat padat penduduknya sehingga akan muncul masalah dan potensi bencana yang lebih besar lagi. Oleh karena itu perlu kesiapan dari sekarang mengenai langkah-langkah antisipatif dalam kesiapan Depok menjadi Kota Tangguh Bencana,” harapnya.

 

Related Posts

Leave a Reply